Antisipasi Musim Kemarau, BMKG Ajak Masyarakat Panen Air Hujan

Kamis, 16 Februari 2023 - 03:35 WIB
loading...
Antisipasi Musim Kemarau, BMKG Ajak Masyarakat Panen Air Hujan
BMKG mengajak masyarakat melakukan panen air hujan sebagai langkah mitigasi musim kemarau. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak masyarakat melakukan panen air hujan sebagai langkah mitigasi musim kemarau. Musim kemarau 2023 diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya.

“Mumpung hujan masih turun, maka kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung,” ungkap Dwikorita dalam keterangannya (15/2/2023).

“Pada saat kemarau nanti, air tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau. Utamanya daerah yang rawan kekeringan seperti Provinsi Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB,” katanya.

Dwikorita menyebut, dalam waktu beberapa bulan yang akan datang, curah hujan dengan kategori intensitas rendah diprediksi dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Sektor-sektor yang terdampak seperti sumber daya air, kehutanan, pertanian, dan kebencanaan, kata Dwikorita, perlu melakukan langkah antisipatif untuk meminimalkan potensi dampak kekeringan sebagai konsekuensi kondisi curah hujan rendah tersebut.

“Kondisi cuaca yang kering ini berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Langkah pencegahan harus dilakukan semua pihak terkait sebagai bentuk mitigasi dan antisipasi,” imbuhnya.

Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan menerangkan, setelah mengalami kondisi La Nina selama tiga tahun terakhir (2020-2022) yang mengakibatkan iklim basah.

Pemantauan terbaru suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan bahwa, saat ini intensitas La Nina terus melemah, dengan indeks pada awal Februari 2023 sebesar -0,61.

Kondisi La Nina ini, lanjut Dodo, diprediksi akan terus melemah dan beralih menuju kondisi Netral pada Februari – Maret 2023. Kondisi ENSO Netral diprediksi akan terus bertahan hingga pertengahan tahun 2023.

Kondisi ini, kata dia, menyebabkan musim kemarau tahun 2023 diprediksikan lebih kering dibandingkan 3 tahun terakhir.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2532 seconds (0.1#10.140)