Indonesia Bersama Asean Kolaborasi Menjaga Warisan Budaya Kebaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komunitas Kebaya Indonesia menggelar talkshow mengenai pakaian tradisional kebaya . Kegiatan yang dihadiri sejumlah delegasi, tamu kehormatan dari negara-negara sahabat di Asean ini memperkuat kolaborasi dalam menjaga warisan budaya kebaya.
Termasuk Erina Gudono istri Kaesang, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kami membuat serangkaian acara mengenai kisah Kebaya Indonesia untuk 4 negara sahabat,” kata Ketua Panitia yang juga Ketua Umum Sekar Ayu Jiwanta Emi Wiranto, Kamis (9/2/2023).
Menurut Emi, talkshow mengenai kebaya ini digelar di sela-sela workshop lima negara ASEAN yang sedang menyusun naskah bersama untuk pengajuan kebaya ke UNESCO pada 7-8 Februari yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, di Jakarta.
”Dalam merayakan budaya kebaya bersama dengan negara tetangga, Komunitas Kebaya Indonesia yang terdiri dari 12 komunitas kebaya dan didukung lebih dari 400 komunitas ikut berpartisipasi merayakan kebersamaan dan kerja sama budaya ini,” katanya.
Kegiatan yang mengambil tema “Menjaga Tradisi Kebaya Untuk Generasi Muda” ini juga membahas bagaimana Indonesia menjaga dan terus melestarikan tradisi berkebaya.
“Tema ini diambil dalam rangka saling menjaga dan merangkul di ASEAN, mereka punya busana tradisional kebaya seperti halnya Indonesia, karena itu kita sepakat untuk joint nomination,” ucapnya.
Talkshow juga menghadirkan designer senior Musa Widyatmodjo, akademisi dan pegiat kebaya Indiah Marsaban dan Lenny Agustin designer muda perancang kebaya funky. Bincang santai ini juga menampilkan ragam kebaya Indonesia seperti Kebaya Kutu Baru, Kebaya Kartini, Kebaya Noni dan Kebaya Kontemporer yang dibawakan oleh para model salah satunya model papan atas Cathy Sharon.
Secara khusus juga diperagakan Kebaya Labuh serta Kerancang sebagai dua nominator dari Indonesia yang diajukan ke UNESCO bersama kebaya dari empat negara peserta lainnya.
Dalam kesempatan ini Komunitas Kebaya Indonesia juga menampilkan Tari Sirih Kuning yakni tarian yang khusus untuk menyambut tamu kehormatan dari Provinsi Riau dan penarinya mengenakan Kebaya Labuh.
Sedang Tari Ondel-Ondel dari Betawi menutup acara workshop di hari pertama dan penarinya juga memakai Kebaya Kerancang yang juga dinominasikan ke UNESCO. Para delegasi antusias melihat koleksi kebaya Batik Chick, Kebaya Vielga serta aneka rupa assesoris khas Indonesia.
Wakil Ketua Timnas Kebaya Indonesia Miranti Serad menjelaskan, saat working grup berlangsung delegasi Singapura menceritakan bahwa ada pengusaha Singapura yang pesan kebayanya di Indonesia. “Saya tadi surprise dan senang saat delegasi Singapura mengungkapkan ada pengusahanya yang memesan kebaya di Indonesia dan dijual di negaranya,” ujar Miranti.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Penny Dewi Herasati, punya workshop di Jaksel. “Jadi kedatangan delegasi Singapura sekalian melihat “anak anaknya” dan ini suatu kolaborasi yang luar biasa, komunitas kebaya Singapura, membantu UMKM Kebaya di Indonesia,” tutur Penny.
Termasuk Erina Gudono istri Kaesang, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kami membuat serangkaian acara mengenai kisah Kebaya Indonesia untuk 4 negara sahabat,” kata Ketua Panitia yang juga Ketua Umum Sekar Ayu Jiwanta Emi Wiranto, Kamis (9/2/2023).
Menurut Emi, talkshow mengenai kebaya ini digelar di sela-sela workshop lima negara ASEAN yang sedang menyusun naskah bersama untuk pengajuan kebaya ke UNESCO pada 7-8 Februari yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, di Jakarta.
”Dalam merayakan budaya kebaya bersama dengan negara tetangga, Komunitas Kebaya Indonesia yang terdiri dari 12 komunitas kebaya dan didukung lebih dari 400 komunitas ikut berpartisipasi merayakan kebersamaan dan kerja sama budaya ini,” katanya.
Kegiatan yang mengambil tema “Menjaga Tradisi Kebaya Untuk Generasi Muda” ini juga membahas bagaimana Indonesia menjaga dan terus melestarikan tradisi berkebaya.
“Tema ini diambil dalam rangka saling menjaga dan merangkul di ASEAN, mereka punya busana tradisional kebaya seperti halnya Indonesia, karena itu kita sepakat untuk joint nomination,” ucapnya.
Talkshow juga menghadirkan designer senior Musa Widyatmodjo, akademisi dan pegiat kebaya Indiah Marsaban dan Lenny Agustin designer muda perancang kebaya funky. Bincang santai ini juga menampilkan ragam kebaya Indonesia seperti Kebaya Kutu Baru, Kebaya Kartini, Kebaya Noni dan Kebaya Kontemporer yang dibawakan oleh para model salah satunya model papan atas Cathy Sharon.
Secara khusus juga diperagakan Kebaya Labuh serta Kerancang sebagai dua nominator dari Indonesia yang diajukan ke UNESCO bersama kebaya dari empat negara peserta lainnya.
Dalam kesempatan ini Komunitas Kebaya Indonesia juga menampilkan Tari Sirih Kuning yakni tarian yang khusus untuk menyambut tamu kehormatan dari Provinsi Riau dan penarinya mengenakan Kebaya Labuh.
Sedang Tari Ondel-Ondel dari Betawi menutup acara workshop di hari pertama dan penarinya juga memakai Kebaya Kerancang yang juga dinominasikan ke UNESCO. Para delegasi antusias melihat koleksi kebaya Batik Chick, Kebaya Vielga serta aneka rupa assesoris khas Indonesia.
Wakil Ketua Timnas Kebaya Indonesia Miranti Serad menjelaskan, saat working grup berlangsung delegasi Singapura menceritakan bahwa ada pengusaha Singapura yang pesan kebayanya di Indonesia. “Saya tadi surprise dan senang saat delegasi Singapura mengungkapkan ada pengusahanya yang memesan kebaya di Indonesia dan dijual di negaranya,” ujar Miranti.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Penny Dewi Herasati, punya workshop di Jaksel. “Jadi kedatangan delegasi Singapura sekalian melihat “anak anaknya” dan ini suatu kolaborasi yang luar biasa, komunitas kebaya Singapura, membantu UMKM Kebaya di Indonesia,” tutur Penny.
(cip)