Karier Militer Letjen TNI Arif Rahman, Jenderal Bintang 3 yang Jabat Dankodiklatad
loading...
A
A
A
JAKARTA - Karier militer Letnan Jenderal (Letjen) TNI Arif Rahman yang dirotasi menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Darat (Dankodiklatad) menarik untuk diketahui. Rotasi terhadap sosok jenderal bintang 3 itu berdasarkan surat keputusan Panglima TNI Nomor Kep/48/I/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Surat keputusan tertanggal 16 Januari 2023 itu ditandatangani Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Adapun jabatan Arif Rahman sebelumnya adalah Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif). Diketahui, berdirinya Kodiklat TNI AD diawali dengan didirikannya Direktorat Infanteri pada 1950 sebagaimana dilansir dari laman resmi Kodiklat TNI AD.
Selanjutnya, pada 1951 diubah menjadi Direktorat Pendidikan Angkatan Darat (DPAD). Setelah itu, pada 1956 diresmikan menjadi Inspektorat Djenderal Pendidikan dan Latihan yang disempurnakan menjadi Koplat.
Seiring reorganisasi dalam tubuh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), maka dilebur dan dibentuk menjadi Kobangdiklat, yang selanjutnya dilikuidasi menjadi Pusbangsisops dan Pusbindik sebagai Badan Pelaksana Pusat. Masih dari laman resmi Kodiklat TNI AD, Pusbangsisops dan Pusbindik dipandang lebih efektif jika dikoordinasi menjadi satu satuan sehingga melalui Skep KSAD Nomor Skep/454/XI/1994 tanggal 17 November 1994 maka dibentuklah Kodiklat TNI AD.
Kodiklat TNI AD memiliki tugas pokok yakni menyelenggarakan pembinaan doktrin atau sistem operasi matra darat, pendidikan dan latihan TNI AD. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kodiklat menyelenggarakan fungsi utama sebagai berikut:
1. Pembinaan doktrin yang meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan doktrin atau sistem operasi matra darat beserta petunjuk jabarannya, organisasi pembinaan TNI AD serta evaluasi sistem operasi matra darat di daerah latihan dan operasi.
2. Pembinaan pendidikan yang meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan sistem pendidikan TNI AD, menyelenggarakan pendidikan kecuali pendidikan yang diselenggarakan di Seskoad, Akmil, Secapa, Pusdikpasus, Rindam, Instek, dan Akper serta melaksanakan LKT pendidikan pada Lemdik TNI AD di luar Kodiklat TNI AD.
3. Pembinaan latihan yang meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan sistem latihan TNI AD, menyelenggarakan latihan yang dibebankan pada Kodiklat TNI AD, serta melaksanakan LKT latihan yang diselenggarakan oleh Kotama TNI AD. Nah, seperti apa karier militer Letjen TNI Arif Rahman?
Arif Rahman merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1988 yang berpengalaman dalam Infanteri. Pria kelahiran Ciparay, Bandung, Jawa Barat, 22 April 1966 ini pernah mengeyam pendidikan di Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) ternama di dunia, U.S Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas.
Karier militernya diawali dengan menjabat sebagai Danton Yonif 113/Jaya Sakti Kodam I/Bukit Barisan. Saat masih berpangkat Letnan Kolonel, dia pernah dipercaya sebagai Kasiter Korem 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi, Dandim 0606/Kodya Bogor Korem 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi, dan Sekretaris Pribadi (Sespri) Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).
Kemudian, dia juga pernah menjabat sebagai Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi saat pangkatnya masih Kolonel Inf. Jabatan Komandan Korem 061/Suryakancana diserahtermakan dari Kolonel Inf Arif Rahman kepada Kolonel Inf Eko Margiyono dalam serah terima jabatan (Sertijab) di Ruang Sudirman Makodam III/Siliwangi Jalan Aceh Nomor 69 Bandung, Jumat, 7 Maret 2014.
Saat itu, Arif Rahman dirotasi menjadi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran (Waasrena) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Selanjutnya, dia dipercaya sebagai Wakil Asisten Perencanaan Umum (Waasrenum) Panglima TNI.
Karier militernya pun semakin bersinar. Dia kemudian diangkat menjadi Gubernur Akmil. Setelah itu, dia menjabat sebagai Panglima Daerah Militer V/Brawijaya saat berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) menggantikan Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko.
Arif Rahman resmi menjabat Panglima Daerah Militer V/Brawijaya dalam sertijab yang dipimpin saat itu oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono di Lapangan Upacara Makodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa, 14 November 2017.
Jabatan Gubernur Akmil yang ditinggalkan Arif Rahman diisi oleh Brigjen TNI Eko Margiyono yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya (Kasdam Jaya). Lalu, Arif Rahman diangkat menjadi Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) pada periode 2019-2020 dan Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Komsos pada periode 2020-2021.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
Surat keputusan tertanggal 16 Januari 2023 itu ditandatangani Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Adapun jabatan Arif Rahman sebelumnya adalah Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif). Diketahui, berdirinya Kodiklat TNI AD diawali dengan didirikannya Direktorat Infanteri pada 1950 sebagaimana dilansir dari laman resmi Kodiklat TNI AD.
Selanjutnya, pada 1951 diubah menjadi Direktorat Pendidikan Angkatan Darat (DPAD). Setelah itu, pada 1956 diresmikan menjadi Inspektorat Djenderal Pendidikan dan Latihan yang disempurnakan menjadi Koplat.
Seiring reorganisasi dalam tubuh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), maka dilebur dan dibentuk menjadi Kobangdiklat, yang selanjutnya dilikuidasi menjadi Pusbangsisops dan Pusbindik sebagai Badan Pelaksana Pusat. Masih dari laman resmi Kodiklat TNI AD, Pusbangsisops dan Pusbindik dipandang lebih efektif jika dikoordinasi menjadi satu satuan sehingga melalui Skep KSAD Nomor Skep/454/XI/1994 tanggal 17 November 1994 maka dibentuklah Kodiklat TNI AD.
Kodiklat TNI AD memiliki tugas pokok yakni menyelenggarakan pembinaan doktrin atau sistem operasi matra darat, pendidikan dan latihan TNI AD. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kodiklat menyelenggarakan fungsi utama sebagai berikut:
1. Pembinaan doktrin yang meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan doktrin atau sistem operasi matra darat beserta petunjuk jabarannya, organisasi pembinaan TNI AD serta evaluasi sistem operasi matra darat di daerah latihan dan operasi.
2. Pembinaan pendidikan yang meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan sistem pendidikan TNI AD, menyelenggarakan pendidikan kecuali pendidikan yang diselenggarakan di Seskoad, Akmil, Secapa, Pusdikpasus, Rindam, Instek, dan Akper serta melaksanakan LKT pendidikan pada Lemdik TNI AD di luar Kodiklat TNI AD.
3. Pembinaan latihan yang meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan sistem latihan TNI AD, menyelenggarakan latihan yang dibebankan pada Kodiklat TNI AD, serta melaksanakan LKT latihan yang diselenggarakan oleh Kotama TNI AD. Nah, seperti apa karier militer Letjen TNI Arif Rahman?
Arif Rahman merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1988 yang berpengalaman dalam Infanteri. Pria kelahiran Ciparay, Bandung, Jawa Barat, 22 April 1966 ini pernah mengeyam pendidikan di Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) ternama di dunia, U.S Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas.
Karier militernya diawali dengan menjabat sebagai Danton Yonif 113/Jaya Sakti Kodam I/Bukit Barisan. Saat masih berpangkat Letnan Kolonel, dia pernah dipercaya sebagai Kasiter Korem 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi, Dandim 0606/Kodya Bogor Korem 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi, dan Sekretaris Pribadi (Sespri) Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).
Kemudian, dia juga pernah menjabat sebagai Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi saat pangkatnya masih Kolonel Inf. Jabatan Komandan Korem 061/Suryakancana diserahtermakan dari Kolonel Inf Arif Rahman kepada Kolonel Inf Eko Margiyono dalam serah terima jabatan (Sertijab) di Ruang Sudirman Makodam III/Siliwangi Jalan Aceh Nomor 69 Bandung, Jumat, 7 Maret 2014.
Saat itu, Arif Rahman dirotasi menjadi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran (Waasrena) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Selanjutnya, dia dipercaya sebagai Wakil Asisten Perencanaan Umum (Waasrenum) Panglima TNI.
Karier militernya pun semakin bersinar. Dia kemudian diangkat menjadi Gubernur Akmil. Setelah itu, dia menjabat sebagai Panglima Daerah Militer V/Brawijaya saat berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) menggantikan Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko.
Arif Rahman resmi menjabat Panglima Daerah Militer V/Brawijaya dalam sertijab yang dipimpin saat itu oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono di Lapangan Upacara Makodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa, 14 November 2017.
Jabatan Gubernur Akmil yang ditinggalkan Arif Rahman diisi oleh Brigjen TNI Eko Margiyono yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya (Kasdam Jaya). Lalu, Arif Rahman diangkat menjadi Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) pada periode 2019-2020 dan Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Komsos pada periode 2020-2021.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(rca)