Kisah Perwira Pasukan Elite Paskhas Rasakan Kerasnya Perintah Jenderal Kopassus: dari Menyelam hingga Renang 500 Meter
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PP Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Doni Monardo dikenal sebagai jenderal TNI yang keras. Anak buahnya, termasuk dari pasukan elite matra lain, sampai terkaget-kaget merasakan kerasnya gemblengan jenderal Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ) tersebut.
Kerasnya gemblengan Doni Monardo dituturkan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Marsekal Muda (Marsda) TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko dan Wakil Danpaspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto saat silaturahmi di Aula Soerjadi, Gedung PPAD Jalan Matraman, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023) lalu.
"Saya pertama kenal beliau tahun 2010. Saat itu Pak Doni Dan Grup A, saya Komandan Detasemen 3. Tapi sebelum ditugaskan ke Paspampres, nama Pak Doni sudah sangat terkenal. Terkenal keras…," kata Wahyu disambut tawa para hadirin.
Baca juga: Nostalgia Dua Komandan Paspampres, Separuh Napas di Bundaran HI
Wahyu masih ingat ketika pertama kali merasakan kerasnya Doni Monardo, sehingga membuatnya terkaget-kaget. Waktu itu ia lupa mencukur jenggotnya, sehingga disentil dan diminta untuk segera merapikannya.
Selain itu, mantan Komandan Batalyon Komando 462/Paskhas itu juga menceritakan ketika Doni Monardo mengajak anak buahnya berenang.
"Suatu ketika Beliau mengajak kami berenang. Kami pikir ya main air biasa, enggak tahunya disuruh renang 500 meter. Kesempatan lain, Beliau mengajak kembali ke kolam renang. Kami sudah siap renang 500 meter, tak tahunya disuruh menyelam," ungkap Wahyu sambil tertawa.
Setelah beberapa waktu, Wahyu akhirnya menikmati tugas komandannya. Mantan Komandan Batalyon Komando 462/Paskhas itu memuji kehebatan Doni yang tidak pernah menjadikan dirinya sebagai standar bagi anak buahnya. Wahyu pun memetik banyak ilmu dari sang mentor Doni Monardo.
"Banyak ilmu beliau yang ketika saya kembali ke satuan Paskhas AU, saya terapkan," katanya.
Kesaksian Wadan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto tak kalah menarik. Ia ternyata sudah merasakan gemblengan Doni Monardo sejak 2004, saat Doni menjabat Waasops Danpaspampres (2004–2006). "Waktu itu beliau pangkat Letkol, saya Kapten,” ujar Oni membuka kisah.
Kerasnya gemblengan Doni Monardo dituturkan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Marsekal Muda (Marsda) TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko dan Wakil Danpaspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto saat silaturahmi di Aula Soerjadi, Gedung PPAD Jalan Matraman, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023) lalu.
"Saya pertama kenal beliau tahun 2010. Saat itu Pak Doni Dan Grup A, saya Komandan Detasemen 3. Tapi sebelum ditugaskan ke Paspampres, nama Pak Doni sudah sangat terkenal. Terkenal keras…," kata Wahyu disambut tawa para hadirin.
Baca juga: Nostalgia Dua Komandan Paspampres, Separuh Napas di Bundaran HI
Wahyu masih ingat ketika pertama kali merasakan kerasnya Doni Monardo, sehingga membuatnya terkaget-kaget. Waktu itu ia lupa mencukur jenggotnya, sehingga disentil dan diminta untuk segera merapikannya.
Selain itu, mantan Komandan Batalyon Komando 462/Paskhas itu juga menceritakan ketika Doni Monardo mengajak anak buahnya berenang.
"Suatu ketika Beliau mengajak kami berenang. Kami pikir ya main air biasa, enggak tahunya disuruh renang 500 meter. Kesempatan lain, Beliau mengajak kembali ke kolam renang. Kami sudah siap renang 500 meter, tak tahunya disuruh menyelam," ungkap Wahyu sambil tertawa.
Setelah beberapa waktu, Wahyu akhirnya menikmati tugas komandannya. Mantan Komandan Batalyon Komando 462/Paskhas itu memuji kehebatan Doni yang tidak pernah menjadikan dirinya sebagai standar bagi anak buahnya. Wahyu pun memetik banyak ilmu dari sang mentor Doni Monardo.
"Banyak ilmu beliau yang ketika saya kembali ke satuan Paskhas AU, saya terapkan," katanya.
Kesaksian Wadan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto tak kalah menarik. Ia ternyata sudah merasakan gemblengan Doni Monardo sejak 2004, saat Doni menjabat Waasops Danpaspampres (2004–2006). "Waktu itu beliau pangkat Letkol, saya Kapten,” ujar Oni membuka kisah.