Jenderal Bintang 3 yang Pernah Jadi Komandan Korps Marinir, Nomor 2 dan 4 Terjun ke Politik
loading...
A
A
A
Selepas menjadi Dankormar, lulusan Sesko ABRI 1992 itu mendapat promosi Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan (Irjen Dephankam). Pangkatnya pun naik menjadi Letjen (Mar). Saat ini, Letjen (Mar) (Purn) Suharto aktif di Partai Gerindra Bengkulu.
3. Mayor Jenderal TNI (Marinir) Safzen Noerdin, SIP
FOTO/DOK. MARINIR TNI AL
Mayjen TNI (Mar) Safzen Noerdin menjabat sebagai Komandan Korps Marinir dari 2005 hingga 2007. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1975 kecabangan Marinir.
Dua tahun memimpin Korps Baret Ungu, Safzen kemudian dimutasi menjadi Inspektur Jenderal TNI AL (Irjenal). Setahun kemudian, jenderal kelahiran Krueng Sabee, Aceh Jaya, 25 Januari 1952. Pangkatnya pun naik menjadi Letjen (Mar).
Selepas pensiun, Safzen pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pindad dan Dubes RI di Irak.
4. Mayor Jenderal TNI (Marinir) Dr. Nono Sampono, S.Pi., M.Si.
FOTO/KORPS MARINIR
Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono menjabat sebagai Komandan Korps Marinir di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun masa tugasnya tidak lama dari 6 Juni 2006–12 Februari 2007.
Setelah 8 bulan memimpin Korps Marinir, abituren AAL 1976 itu dipromosikan menjadi Danjen Akademi TNI. Pangkatnya pun naik menjadi Letjen (Mar). Nono Sampono cukup lama menjabat sebagai Danjen Akademi TNI hingga 2011. Setelah itu, jenderal kelahiran Bangkalan, Madura, 1 Maret 1953 itu dipercaya menjadi Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas).
Setelah tidak pensiun, Nono Sampono terjun di dunia politik. Ia pernah menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Alex Noerdin. Namun usahanya gagal. Sejak 2017 hingga saat ini, mantan Komandan Denjaka itu menjadi anggota DPD RI.
5. Mayor Jenderal TNI (Marinir) Muhammad Alfan Baharudin
FOTO/DOK. MARINIR TNI AL
3. Mayor Jenderal TNI (Marinir) Safzen Noerdin, SIP
FOTO/DOK. MARINIR TNI AL
Mayjen TNI (Mar) Safzen Noerdin menjabat sebagai Komandan Korps Marinir dari 2005 hingga 2007. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1975 kecabangan Marinir.
Dua tahun memimpin Korps Baret Ungu, Safzen kemudian dimutasi menjadi Inspektur Jenderal TNI AL (Irjenal). Setahun kemudian, jenderal kelahiran Krueng Sabee, Aceh Jaya, 25 Januari 1952. Pangkatnya pun naik menjadi Letjen (Mar).
Selepas pensiun, Safzen pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pindad dan Dubes RI di Irak.
4. Mayor Jenderal TNI (Marinir) Dr. Nono Sampono, S.Pi., M.Si.
FOTO/KORPS MARINIR
Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono menjabat sebagai Komandan Korps Marinir di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun masa tugasnya tidak lama dari 6 Juni 2006–12 Februari 2007.
Setelah 8 bulan memimpin Korps Marinir, abituren AAL 1976 itu dipromosikan menjadi Danjen Akademi TNI. Pangkatnya pun naik menjadi Letjen (Mar). Nono Sampono cukup lama menjabat sebagai Danjen Akademi TNI hingga 2011. Setelah itu, jenderal kelahiran Bangkalan, Madura, 1 Maret 1953 itu dipercaya menjadi Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas).
Setelah tidak pensiun, Nono Sampono terjun di dunia politik. Ia pernah menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Alex Noerdin. Namun usahanya gagal. Sejak 2017 hingga saat ini, mantan Komandan Denjaka itu menjadi anggota DPD RI.
5. Mayor Jenderal TNI (Marinir) Muhammad Alfan Baharudin
FOTO/DOK. MARINIR TNI AL