Sandiaga Uno: Politik Itu Last Minute
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan pandangannya tentang politik dalam kontestasi elektoral. Menurutnya, seseorang tidak bisa meramalkan apa yang terjadi dalam politik ke depan karena ada menit-menit terakhir yang sangat menentukan.
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno dalam program Konspirasi Prabu yang disiarkan MNC News, Jumat (20/1/2023). Sebagai host acara adalah anchor ternama Prabu Revolusi.
"Politik itu betul-betul last minute, jadi kita tidak bisa berandai-andai tapi kita harus meluruskan niat kita dan memastikan apa yang kita lakukan ini ibadah," kata Sandiaga.
Baca juga: Jawab Isu Pindah Parpol, Sandiaga Uno: Berpolitik Tidak Boleh Baper
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu menuturkan pengalamannya saat melepas jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Kembali ke bulan Juli-Agustus 2018, saat itu saya masih di Moskow sebagai wakil gubernur yang masih bertugas membawa program sister city. Saya mendadak dipanggil sebagai kader Gerindra untuk berkomunikasi dengan beberapa partai politik, akhirnya diputuskan oleh Koalisi Adil Makmur waktu itu, untuk meminta saya mendampingi bapak Prabowo sebagai (calon) wakil presiden. Malam itu pula saya diminta untuk meninggalkan Partai Gerindra," tutur Sandiaga.
Ia menilai permintaan dirinya untuk berhenti sebagai kader Gerindra di momen menjelang Pilpres 2019 tersebut adalah bagian dari pilihan politik. Kendati demikian, ia menyampaikan bukti loyalitasnya telah terekam melalui keputusannya untuk kembali lagi menjadi kader Gerindra.
"Ketika sudah berhenti menjadi kader Gerindra waktu itu, saya pun berkampanye dengan PKS, PAN, Partai Demokrat. Setelah prosesnya selesai, atas pembicaraan saya dengan Pak Prabowo, saya memutuskan, saya kembali lagi ke Gerindra," katanya.
Baca juga: Sandiaga: Pejabat Itu Harus Mau Dengarkan Tweet Jahat dari Netizen sebagai Masukan
Sandiaga menuturkan, ia juga mendapatkan arahan langsung dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk tetap memenuhi undangan silaturahim dari siapa pun. "Arahan dari Pak Prabowo waktu itu, silakan berkomunikasi, silakan memenuhi undangan apalagi kalau yang mengundang itu kiai dan ulama, itu kan wajib dipenuhi. Yang terpenting berkoordinasi dan izin dulu," katanya.
Sebelumnya, Sandiaga yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memastikan masih berada di barisan partai besutan Prabowo Subianto. Hal ini ia tegaskan menanggapi kabar kepindahannya ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno dalam program Konspirasi Prabu yang disiarkan MNC News, Jumat (20/1/2023). Sebagai host acara adalah anchor ternama Prabu Revolusi.
"Politik itu betul-betul last minute, jadi kita tidak bisa berandai-andai tapi kita harus meluruskan niat kita dan memastikan apa yang kita lakukan ini ibadah," kata Sandiaga.
Baca juga: Jawab Isu Pindah Parpol, Sandiaga Uno: Berpolitik Tidak Boleh Baper
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu menuturkan pengalamannya saat melepas jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Kembali ke bulan Juli-Agustus 2018, saat itu saya masih di Moskow sebagai wakil gubernur yang masih bertugas membawa program sister city. Saya mendadak dipanggil sebagai kader Gerindra untuk berkomunikasi dengan beberapa partai politik, akhirnya diputuskan oleh Koalisi Adil Makmur waktu itu, untuk meminta saya mendampingi bapak Prabowo sebagai (calon) wakil presiden. Malam itu pula saya diminta untuk meninggalkan Partai Gerindra," tutur Sandiaga.
Ia menilai permintaan dirinya untuk berhenti sebagai kader Gerindra di momen menjelang Pilpres 2019 tersebut adalah bagian dari pilihan politik. Kendati demikian, ia menyampaikan bukti loyalitasnya telah terekam melalui keputusannya untuk kembali lagi menjadi kader Gerindra.
"Ketika sudah berhenti menjadi kader Gerindra waktu itu, saya pun berkampanye dengan PKS, PAN, Partai Demokrat. Setelah prosesnya selesai, atas pembicaraan saya dengan Pak Prabowo, saya memutuskan, saya kembali lagi ke Gerindra," katanya.
Baca juga: Sandiaga: Pejabat Itu Harus Mau Dengarkan Tweet Jahat dari Netizen sebagai Masukan
Sandiaga menuturkan, ia juga mendapatkan arahan langsung dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk tetap memenuhi undangan silaturahim dari siapa pun. "Arahan dari Pak Prabowo waktu itu, silakan berkomunikasi, silakan memenuhi undangan apalagi kalau yang mengundang itu kiai dan ulama, itu kan wajib dipenuhi. Yang terpenting berkoordinasi dan izin dulu," katanya.
Sebelumnya, Sandiaga yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memastikan masih berada di barisan partai besutan Prabowo Subianto. Hal ini ia tegaskan menanggapi kabar kepindahannya ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
(abd)