NWDI Ungkap 3 Resolusi Besar 2023 Lawan Virus Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme
Jum'at, 06 Januari 2023 - 16:13 WIB
JAKARTA - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PW NWDI) DKI Jakarta Muslihan Habib mengungkapkan tiga agenda resolusi besar yang harus diwujudkan di 2023 guna membangun peradaban bangsa yang unggul. Hal tersebut, kata dia, agar bangsa Indonesia bebas dari paham dan gerakan intoleran, radikal, serta terorisme .
“Pertama, penguatan pemahaman tentang Islam Wasathiyah. Bagaimana beragama yang moderat, karena Islam Wasathiyah merupakan watak Islam yang sejati, yang sangat mengedepankan sikap toleransi dan saling menghargai,” ujar Muslihan Habib di Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, pemahaman Islam Wasathiyah merupakan watak yang sangat cocok direalisasikan di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Dia menuturkan, hal tersebut sudah jelas tertuang di Al-Quran dalam surah Al-Kafirun ayat ke-6 yang berbunyi lakum diinukum waliyadiin, untukmu agamamu, untukku agamaku.
“Kedua, penguatan nilai Pancasila, wawasan, serta spirit kebangsaan. Ini juga menjadi agenda yang harus kita perkuat,” katanya.
Sedangkan agenda ketiga yang dinilai tak kalah penting yaitu soal pembangunan kesejahteraan. Pria yang juga tergabung dalam Gugus Tugas Pemuka Agama BNPT ini menjelaskan, cita-cita membangun peradaban yang unggul akan sulit terwujud jika masyarakatnya masih dibayangi persoalan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Namun kita harus tetap optimis dalam melawan virus dan infiltrasi intoleransi, radikalisme dan terorisme. Apalagi pemerintah melalui BNPT banyak melakukan kerja sama termasuk dengan ormas dan tokoh keagamaan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan meskipun pada 2022 telah terjadi penurunan terhadap Indeks Potensi Radikalisme, namun penanggulangan virus radikalisme terutama melalui dunia maya dalam bentuk propaganda dan narasi terselubung harus terus masif. Untuk itu, diperlukan tindakan preventif guna membendung paparan virus tersebut.
“Berbagai bentuk propaganda terselubung, kebencian terhadap pemerintah, dan hal-hal seperti itu, harus kita tekan lagi. Harus ada tindakan preventif yang dalam hal ini melalui narasi-narasi moderasi beragama,” jelasnya.
“Pertama, penguatan pemahaman tentang Islam Wasathiyah. Bagaimana beragama yang moderat, karena Islam Wasathiyah merupakan watak Islam yang sejati, yang sangat mengedepankan sikap toleransi dan saling menghargai,” ujar Muslihan Habib di Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, pemahaman Islam Wasathiyah merupakan watak yang sangat cocok direalisasikan di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Dia menuturkan, hal tersebut sudah jelas tertuang di Al-Quran dalam surah Al-Kafirun ayat ke-6 yang berbunyi lakum diinukum waliyadiin, untukmu agamamu, untukku agamaku.
Baca Juga
“Kedua, penguatan nilai Pancasila, wawasan, serta spirit kebangsaan. Ini juga menjadi agenda yang harus kita perkuat,” katanya.
Sedangkan agenda ketiga yang dinilai tak kalah penting yaitu soal pembangunan kesejahteraan. Pria yang juga tergabung dalam Gugus Tugas Pemuka Agama BNPT ini menjelaskan, cita-cita membangun peradaban yang unggul akan sulit terwujud jika masyarakatnya masih dibayangi persoalan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Namun kita harus tetap optimis dalam melawan virus dan infiltrasi intoleransi, radikalisme dan terorisme. Apalagi pemerintah melalui BNPT banyak melakukan kerja sama termasuk dengan ormas dan tokoh keagamaan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan meskipun pada 2022 telah terjadi penurunan terhadap Indeks Potensi Radikalisme, namun penanggulangan virus radikalisme terutama melalui dunia maya dalam bentuk propaganda dan narasi terselubung harus terus masif. Untuk itu, diperlukan tindakan preventif guna membendung paparan virus tersebut.
“Berbagai bentuk propaganda terselubung, kebencian terhadap pemerintah, dan hal-hal seperti itu, harus kita tekan lagi. Harus ada tindakan preventif yang dalam hal ini melalui narasi-narasi moderasi beragama,” jelasnya.
tulis komentar anda