Jokowi Bertemu Rudy di Istana, PDIP: Jangan Dikaitkan dengan Reshuffle Kabinet
Selasa, 27 Desember 2022 - 20:01 WIB
Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara menyusul isu reshuffle kabinet. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) meminta semua pihak tidak mengaitkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dengan isu reshuffle kabinet . Keduanya bertemu di Istana Negara pada Senin (26/12/2022) kemarin.
"Pertemuan Pak Jokowi dan Pak Rudy terlalu dini untuk ditafsirkan berkaitan dengan isu reshuffle kabinet," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).
Menurut Said, Jokowi dan Rudy merupakan sahabat karib yang pernah bersama-sama memimpin Kota Solo. Jadi, pertemuan keduanya adalah sesuatu yang wajar seperti ditegaskan Rudy sendiri bahwa dirinya mampir ke Istana karena sedang berada di Jakarta.
"Saya kira sesekali Pak Jokowi juga membutuhkan bincang-bincang ringan, santai, menyegarkan sambil mengingat kisah kisah masa lalu perjalanan kedua beliau," ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.
Sebagai sahabat, sangatlah wajar jika Jokowi dan Rudy saling bertukar pikiran. Apalagi, keduanya sama-sama tokoh politik. "Bisa jadi Pak Jokowi juga meminta pandangan ke Pak Rudy terkait dengan isu reshuffle, saya kira itu wajar," katanya.
Sekali pun reshuffle kabinet adalah kewenangan Presiden, Said melihat gaya kepemimpinan Jokowi selama ini mengedepankan budaya banyak mendengar. Hal itu merupakan tradisi yang sangat baik dalam demokrasi. Said meyakini, ada atau tidak perubahan komposisi, baik bertambah atau berkurang, kader PDIP di Kabinet, Presiden Jokowi akan mengonsultasikan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Ditanya Apakah Sudah Bahas Reshuffle Kabinet dengan Jokowi, Wapres Jawab Begini
"Termasuk jika Pak Rudy hendak diminta oleh Pak Jokowi masuk kabinet, saya kira harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Ibu Ketua Umum, sebab Pak Rudy adalah kader PDI Perjuangan," katanya.
"Pertemuan Pak Jokowi dan Pak Rudy terlalu dini untuk ditafsirkan berkaitan dengan isu reshuffle kabinet," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).
Menurut Said, Jokowi dan Rudy merupakan sahabat karib yang pernah bersama-sama memimpin Kota Solo. Jadi, pertemuan keduanya adalah sesuatu yang wajar seperti ditegaskan Rudy sendiri bahwa dirinya mampir ke Istana karena sedang berada di Jakarta.
"Saya kira sesekali Pak Jokowi juga membutuhkan bincang-bincang ringan, santai, menyegarkan sambil mengingat kisah kisah masa lalu perjalanan kedua beliau," ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.
Sebagai sahabat, sangatlah wajar jika Jokowi dan Rudy saling bertukar pikiran. Apalagi, keduanya sama-sama tokoh politik. "Bisa jadi Pak Jokowi juga meminta pandangan ke Pak Rudy terkait dengan isu reshuffle, saya kira itu wajar," katanya.
Sekali pun reshuffle kabinet adalah kewenangan Presiden, Said melihat gaya kepemimpinan Jokowi selama ini mengedepankan budaya banyak mendengar. Hal itu merupakan tradisi yang sangat baik dalam demokrasi. Said meyakini, ada atau tidak perubahan komposisi, baik bertambah atau berkurang, kader PDIP di Kabinet, Presiden Jokowi akan mengonsultasikan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Ditanya Apakah Sudah Bahas Reshuffle Kabinet dengan Jokowi, Wapres Jawab Begini
"Termasuk jika Pak Rudy hendak diminta oleh Pak Jokowi masuk kabinet, saya kira harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Ibu Ketua Umum, sebab Pak Rudy adalah kader PDI Perjuangan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda