Menteri LHK Minta Kebun Bibit di Hulu DAS Diperluas demi Menjaga Mata Air
Minggu, 12 Juli 2020 - 02:05 WIB
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah intensif menggalakkan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) khususnya di kawasan hulu daerah aliran sungai (DAS). Hal ini dilakukan merawat sumber mata air demi menjamin ketersediaan air bersih.
Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan, RHL dilakukan dengan langkah vegetatif atau penanaman, dan pembuatan bangunan konservasi tanah dan air (KTA). Untuk Karanganyar, kegiatan RHL dilakukan guna menyelamatkan sumber daya air, dan menjaga sumber mata air di hulu.
"Guna mendorong masyarakat untuk menanam pohon, saya menugaskan Dirjen PDASHL menambah jumlah dan kapasitas kebun bibit yang ada sebesar 5 kali lipat. Untuk menyelamatkan kawasan hutan serta menjaga mata air dan waduk perlu didukung kebun bibit yang besar," kata Menteri Siti, saat meninjau Bukit Sakura Gunung Lawu (Sakral), wilayah kerja BPDASHL Solo, tepatnya di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (11/7).
(Baca: Masalah Lingkungan, Kementerian LHK Rancang Peta Jalan Pengelolaan Limbah)
Sakral merupakan destinasi wisata keluarga dengan konsep harmoni Alam Gunung Lawu yang dipadukan dengan nuansa Jepang berupa mekarnya bunga Sakura.
Pembangunan "Sakral" ini merupakan bagian dari program Toyota Forest, yang dalam proses persiapannya, serangkaian kajian riset telah dilakukan dengan melibatkan Balitek DAS Solo, Perum Perhutani KPH Surakarta, Kebun Raya Cibodas-LIPI dan Fakultas MIPA-Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Dalam laporannya, Plt. Dirjen PDASHL Hudoyo menyampaikan upaya yang dilakukan untuk pemulihan DAS Solo. Pada Tahun 2019, RHL dilaksanakan pada areal seluas 8.000 Ha, pembangunan 112 unit Dam penahan, dan 287 unit gully plug. Sedangkan, pada Tahun 2020 RHL dilaksanakan seluas 1.000 Ha, 20 unit Dam penahan, dan 200 unit gully plug.
(Baca: Menteri LHK Sebut Presiden Setuju Segera Diatur tentang NEK)
Selain itu, pada 2019 juga telah dibangun 127 unit KBR setara Hutan Rakyat seluas 3.175 Ha, dan 3 unit KBD. Sementara pada Tahun 2020 dibangun 90 Unit KBR setara Hutan Rakyat seluas 2.000 Ha, dan 20 unit KBD.
"Kami juga menyediakan bibit berkualitas dan produktif sejumlah 1 juta batang setiap tahun," tutur Hudoyo.
Sebelumnya, Siti mengunjungi bangunan KTA berupa Dam Penahan (DPn) di Desa Plumbon Karanganyar, yang termasuk wilayah sub DAS Samin. Bangunan KTA berfungsi sebagai penahan sedimen dan aliran air permukaan. Di lokasi ini, rombongan juga meninjau pemeliharaan Tanaman RHL Tahun-1 pada petak 47-1 seluas 9,81 ha, yang merupakan bagian dari RHL tahun 2019 seluas 750 Ha di Kabupaten Karanganyar.
Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan, RHL dilakukan dengan langkah vegetatif atau penanaman, dan pembuatan bangunan konservasi tanah dan air (KTA). Untuk Karanganyar, kegiatan RHL dilakukan guna menyelamatkan sumber daya air, dan menjaga sumber mata air di hulu.
"Guna mendorong masyarakat untuk menanam pohon, saya menugaskan Dirjen PDASHL menambah jumlah dan kapasitas kebun bibit yang ada sebesar 5 kali lipat. Untuk menyelamatkan kawasan hutan serta menjaga mata air dan waduk perlu didukung kebun bibit yang besar," kata Menteri Siti, saat meninjau Bukit Sakura Gunung Lawu (Sakral), wilayah kerja BPDASHL Solo, tepatnya di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (11/7).
(Baca: Masalah Lingkungan, Kementerian LHK Rancang Peta Jalan Pengelolaan Limbah)
Sakral merupakan destinasi wisata keluarga dengan konsep harmoni Alam Gunung Lawu yang dipadukan dengan nuansa Jepang berupa mekarnya bunga Sakura.
Pembangunan "Sakral" ini merupakan bagian dari program Toyota Forest, yang dalam proses persiapannya, serangkaian kajian riset telah dilakukan dengan melibatkan Balitek DAS Solo, Perum Perhutani KPH Surakarta, Kebun Raya Cibodas-LIPI dan Fakultas MIPA-Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Dalam laporannya, Plt. Dirjen PDASHL Hudoyo menyampaikan upaya yang dilakukan untuk pemulihan DAS Solo. Pada Tahun 2019, RHL dilaksanakan pada areal seluas 8.000 Ha, pembangunan 112 unit Dam penahan, dan 287 unit gully plug. Sedangkan, pada Tahun 2020 RHL dilaksanakan seluas 1.000 Ha, 20 unit Dam penahan, dan 200 unit gully plug.
(Baca: Menteri LHK Sebut Presiden Setuju Segera Diatur tentang NEK)
Selain itu, pada 2019 juga telah dibangun 127 unit KBR setara Hutan Rakyat seluas 3.175 Ha, dan 3 unit KBD. Sementara pada Tahun 2020 dibangun 90 Unit KBR setara Hutan Rakyat seluas 2.000 Ha, dan 20 unit KBD.
"Kami juga menyediakan bibit berkualitas dan produktif sejumlah 1 juta batang setiap tahun," tutur Hudoyo.
Sebelumnya, Siti mengunjungi bangunan KTA berupa Dam Penahan (DPn) di Desa Plumbon Karanganyar, yang termasuk wilayah sub DAS Samin. Bangunan KTA berfungsi sebagai penahan sedimen dan aliran air permukaan. Di lokasi ini, rombongan juga meninjau pemeliharaan Tanaman RHL Tahun-1 pada petak 47-1 seluas 9,81 ha, yang merupakan bagian dari RHL tahun 2019 seluas 750 Ha di Kabupaten Karanganyar.
(muh)
tulis komentar anda