Dahsyat! Jenderal Top Ini Hobi Dengarkan Surat Yasin, Tak Segan Minta Ajudan Mengaji
Jum'at, 23 Desember 2022 - 10:08 WIB
Surat Yasin
George lulus Akabri pada 1976. Setelah mengikuti pendidikan infanteri Sussarcab pada 1977 berbagai penugasan melekat pada pundaknya. Prajurit kelahiran 1 Juni 1953 ini mula-mula ditunjuk sebagai komandan peleton 1 Kompi Senapan-C Batalyon 741/BS Udayana di Singaraja, Bali. Setelah itu meningkat jadi kepala seksi operasi Yonif 741/BS.
Perjalanan waktu melesatkan karier tentara alumnus Seskoad 1992 tersebut. Perwira yang pantang merokok ini dipercaya menjadi Danrindam II/Sriwijaya kala berpangkat kolonel. Kala itu yang melantiknya yakni Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di masa-masa bertugas di Rindam Sriwijaya inilah banyak cerita menarik. George termasuk sosok yang dekat dengan staf termasuk ajudan maupun pengemudi kendaraan dinas. Dalam perjalanan dinas, dia kerap mengobrol dengan ajudan maupun sopir.
Ada lagi cerita menarik. Kolonel Inf George ternyata memiliki kegemaran mendengarkan lantunan Alquran. “Terdapat satu kebiasaan khusus dari perwira kelahiran Makassar tersebut, ia hobi dengan kaset Yassin (Yasin). Bahkan bila ajudannya bisa mengaji, ajudan lah yang biasanya membaca Yassin,” tulis buku biografi George (hal 45).
Sebenarnya tak mengherankan soal kebiasaan itu. Kakenya berasal dari Desa Siri Sori Islam, Saparua. Ia seorang imam masjid di Ambon. Inilah yang mengilhami George untuk memelajari dan memperdalam Islam. Sang kakek itu yang dulu berharap George kelak jadi guru ngaji.
Karier lulusan kursus dasar Para pada 1977 tersebut kian mencorong. George dipromosikan sebagai Kasdivif 1/Kostrad dan menyandang bintang emas di pundak alias brigjen. Setelah itu Kasgartap 1/Kodam Jaya dan berlanjut ke Kasdam Jaya. Pangkat mayjen dilaluinya dengan menduduki jabatan Pangkoops TNI di Aceh, kemudian Panglima Divisi 1/Kostrad.
Melesat Jadi KSAD
Portofolionya kian berkilau. George melesat jadi Pangdam XVII/Trikora, setelah itu Pangdam III/Siliwangi. Tiga bintang emas menancap di pundaknya kala dia dipromosikan sebagai Pangkostrad. Ketika Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo memasuki masa pensiun dari KSAD, nama George nyaring terdengar sebagai calon kuat. Hasilnya dapat ditebak. Anak tentara itu melesat jadi KSAD.
tulis komentar anda