Soal Buku Moderasi Beragama Bahasa Asing, Dubes Jepang: Saya Menemukan Islam di Jepang
Selasa, 20 Desember 2022 - 05:52 WIB
KLATEN - Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, Kanasugi Kenji menyampaikan sebuah ungkapan yaitu “Saya menemukan Islam di Jepang”. Hal tersebut diungkapkan saat memberikan testimoni pada acara “Peluncuran dan Diseminasi Buku Moderasi Beragama Bahasa Asing” yang digelar oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag).
“Ungkapan ini disampaikan oleh seorang pemimpin Islam yang mengunjungi Jepang melalui salah satu program yang diprakarsai oleh Pemerintah Jepang. Beliau terkejut menemukan bahwa nilai-nilai penting bagi umat Islam seperti kerja keras, kebersihan, dan kesopanan dipraktikkan di Jepang,” ujar Kanasugi di acara yang berlangsung di Pelataran Candi Sewu, Dukuh Bener, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah dikutip Selasa (20/12/2022).
Kanasugi mengaku dirinya sangat menghargai upaya-upaya yang sudah dilakukan selama ini oleh Puslitbang Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag dalam membangun masyarakat Indonesia yang moderat dan harmonis. Salah satunya melalui Simposium Internasional Moderasi Beragama tersebut.
Pihaknya pun mengapresiasi dan memberikan ucapan selamat yang tulus atas diterbitkannya buku “Moderasi Beragama” dalam versi Bahasa Jepang.
“Saya yakin buku ini dapat memberikan kesempatan yang sangat baik kepada berbagai kalangan yang luas di Jepang, seperti tokoh agama, pejabat pemerintah, cendikiawan, dan pengusaha yang bertujuan untuk lebih memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai moderasi beragama yang sangat penting untuk masyarakat yang damai,” tuturnya.
Menurut dia, mengutip isi buku, Indonesia adalah negara yang cukup unik di dunia yang memiiki keberagaman yang luar biasa dalam etnis, budaya, bahasa, dan agama. “Saya kagum atas upaya keras dari para sejarawan dan tokoh agama di Indonesia yang telah berjuang untuk mempersatukan bangsa ini dengan tetap menjaga keberagamannya,” katanya.
“Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dan terakumulasi di Indonesia akan memberikan kontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis, baik di dalam negeri maupun secara global,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, Kanasugi Kenji pun menyampaikan rasa hormat sedalam-dalamnya atas upaya yang tak kenal lelah dari Indonesia untuk membangun masyarakat yang moderat. Baginya, membangun kepercayaan antar masyarakat serta antar negara membutuhkan rasa hormat yang mendalam terhadap berbagai nilai budaya, sejarah, dan agama.
“Memperdalam dialog antara agama-agama yang berbeda dan kelompok-kelompok etnis merupakan suatu keniscayaan untuk mencapai perdamaian dunia, stabilitas dan tentunyua untuk penguatan masyarakat moderat,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, di dalam upaya meningkatkan masyarakat moderat di Indonesia, pihaknya mempromosikan berbagai kegiatan seperti program kunjungan pemuda Islam ke Jepang dan acara-acara pertukaran budaya. “Saya yakin bahwa melalui upaya-upaya yang baik tersebut te;ah dapat berkontribusi untuk memperkuat hubungan serta memperdalam saling pengertian antara Jepang dan Indonesia,” ungkapnya.
“Saya percaya bahwa kita bisa membuat kontribusi yang signifikan untuk komunitas internasional di dalam membangun masyarakat moderat di dunia melalui upaya-upaya kita yang kuta untuk moderasi beragama,” tandas Kanasugi Kenji.
“Ungkapan ini disampaikan oleh seorang pemimpin Islam yang mengunjungi Jepang melalui salah satu program yang diprakarsai oleh Pemerintah Jepang. Beliau terkejut menemukan bahwa nilai-nilai penting bagi umat Islam seperti kerja keras, kebersihan, dan kesopanan dipraktikkan di Jepang,” ujar Kanasugi di acara yang berlangsung di Pelataran Candi Sewu, Dukuh Bener, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah dikutip Selasa (20/12/2022).
Kanasugi mengaku dirinya sangat menghargai upaya-upaya yang sudah dilakukan selama ini oleh Puslitbang Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag dalam membangun masyarakat Indonesia yang moderat dan harmonis. Salah satunya melalui Simposium Internasional Moderasi Beragama tersebut.
Pihaknya pun mengapresiasi dan memberikan ucapan selamat yang tulus atas diterbitkannya buku “Moderasi Beragama” dalam versi Bahasa Jepang.
“Saya yakin buku ini dapat memberikan kesempatan yang sangat baik kepada berbagai kalangan yang luas di Jepang, seperti tokoh agama, pejabat pemerintah, cendikiawan, dan pengusaha yang bertujuan untuk lebih memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai moderasi beragama yang sangat penting untuk masyarakat yang damai,” tuturnya.
Menurut dia, mengutip isi buku, Indonesia adalah negara yang cukup unik di dunia yang memiiki keberagaman yang luar biasa dalam etnis, budaya, bahasa, dan agama. “Saya kagum atas upaya keras dari para sejarawan dan tokoh agama di Indonesia yang telah berjuang untuk mempersatukan bangsa ini dengan tetap menjaga keberagamannya,” katanya.
“Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dan terakumulasi di Indonesia akan memberikan kontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis, baik di dalam negeri maupun secara global,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, Kanasugi Kenji pun menyampaikan rasa hormat sedalam-dalamnya atas upaya yang tak kenal lelah dari Indonesia untuk membangun masyarakat yang moderat. Baginya, membangun kepercayaan antar masyarakat serta antar negara membutuhkan rasa hormat yang mendalam terhadap berbagai nilai budaya, sejarah, dan agama.
“Memperdalam dialog antara agama-agama yang berbeda dan kelompok-kelompok etnis merupakan suatu keniscayaan untuk mencapai perdamaian dunia, stabilitas dan tentunyua untuk penguatan masyarakat moderat,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, di dalam upaya meningkatkan masyarakat moderat di Indonesia, pihaknya mempromosikan berbagai kegiatan seperti program kunjungan pemuda Islam ke Jepang dan acara-acara pertukaran budaya. “Saya yakin bahwa melalui upaya-upaya yang baik tersebut te;ah dapat berkontribusi untuk memperkuat hubungan serta memperdalam saling pengertian antara Jepang dan Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga
“Saya percaya bahwa kita bisa membuat kontribusi yang signifikan untuk komunitas internasional di dalam membangun masyarakat moderat di dunia melalui upaya-upaya kita yang kuta untuk moderasi beragama,” tandas Kanasugi Kenji.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda