2 Panglima Kodam yang Dimutasi Jadi Komandan Kopassus
Senin, 19 Desember 2022 - 15:08 WIB
Dilansir dari kodam-udayana.mil.id, lokasi Kodam IX/Udayana sendiri berada di Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat, Denpasar, Bali.
Setelah pensiun sebagai Prajurit, Letjen Syahrir MS sempat terjun ke dunia politik sebagai Ketua Presidium Partai Republika Nusantara yang berdiri pada 2007 dan sempat mengikuti Pemilu 2009.
Baca juga : 5 Jenderal TNI Lulusan Akmil 1989 Berkarier Cemerlang, Nomor 3 Pendekar Silat yang Jadi Panglima Kodam
2. Mayor Jenderal TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono
Mayjen Muchdi Purwoprandjono lahir pada 15 April 1949. Pria asal Sleman ini sempat menjabat sebagai Panglima Kodam VI/Tanjungpura periode 1997-1998, lalu digeser untuk mengisi posisi Danjen Kopassus.
Wilayah Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura ini meliputi Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Belum berselang setahun menjabat sebagai Danjen Kopassus, dia sempat mendapat pencopotan jabatan dan dimutasi menjadi Pati Mabes TNI. Hal ini dikarenakan tudingan atas pelanggaran HAM terkait penculikan dan pembunuhan para aktivis 1998 yang menimpanya.
Setelah itu Muchdi sempat dipercaya untuk menjabat sebagai Deputi V Badan Intelijen Negara pada masa kepresidenan Megawati. Dia menjabat posisi tersebut dari 2001 hingga 2005.
Pada saat menjabat ini Muchdi kembali dituding atas kasus pembunuhan Munir. Namun pada proses persidangan tahun 2008, dia dinyatakan tidak bersalah oleh Hakim. Kemudian sebelum pensiun, jenderal bintang dua ini sempat menjabat sebagai Agen BIN periode 2005-2006.
Setelah pensiun sebagai Prajurit, Letjen Syahrir MS sempat terjun ke dunia politik sebagai Ketua Presidium Partai Republika Nusantara yang berdiri pada 2007 dan sempat mengikuti Pemilu 2009.
Baca juga : 5 Jenderal TNI Lulusan Akmil 1989 Berkarier Cemerlang, Nomor 3 Pendekar Silat yang Jadi Panglima Kodam
2. Mayor Jenderal TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono
Mayjen Muchdi Purwoprandjono lahir pada 15 April 1949. Pria asal Sleman ini sempat menjabat sebagai Panglima Kodam VI/Tanjungpura periode 1997-1998, lalu digeser untuk mengisi posisi Danjen Kopassus.
Wilayah Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura ini meliputi Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Belum berselang setahun menjabat sebagai Danjen Kopassus, dia sempat mendapat pencopotan jabatan dan dimutasi menjadi Pati Mabes TNI. Hal ini dikarenakan tudingan atas pelanggaran HAM terkait penculikan dan pembunuhan para aktivis 1998 yang menimpanya.
Setelah itu Muchdi sempat dipercaya untuk menjabat sebagai Deputi V Badan Intelijen Negara pada masa kepresidenan Megawati. Dia menjabat posisi tersebut dari 2001 hingga 2005.
Pada saat menjabat ini Muchdi kembali dituding atas kasus pembunuhan Munir. Namun pada proses persidangan tahun 2008, dia dinyatakan tidak bersalah oleh Hakim. Kemudian sebelum pensiun, jenderal bintang dua ini sempat menjabat sebagai Agen BIN periode 2005-2006.
(bim)
tulis komentar anda