Menko PMK Sebut Kemiskinan Lebih Banyak di Desa Dibanding Kota
Jum'at, 16 Desember 2022 - 11:27 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut kemiskinan paling banyak terjadi di desa dibandingkan di kota. Ia meminta semua pihak mengawal pengentasan kemiskinan ekstrem ini.
"Angka kemiskinan itu memang yang paling banyak di desa dibanding di kota," kata Muhadjir saat menghadiri Promosi Desa Wisata Nusantara Tahun 2022 seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (16/12/2022).
Muhadjir meminta kepada aparat desa untuk fokus menangani kemiskinan di wilayahnya, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tergolong miskin ekstrem. Menurutnya, dari 9 juta warga miskin di Indonesia, 4 juta di antaranya masuk dalam kategori miskin ekstrem.
"Kemiskinan ekstrem ini dibanding-bandingkan dengan siapa pun tetap miskin, itu namanya miskin ekstrem. Beda dengan kemiskinan relatif, orang bisa dibilang miskin ketika dibanding yang lainnya lagi sudah kelihatan agak kaya. Tapi kalau yang miskin ekstrem ini dengan siapa pun dia tetap miskin, itulah yang dimaksud dengan ekstrem," katanya.
Munurut Muhadjir, Presiden Jokowi telah memerintahkan setiap desa memiliki daftar by name by address untuk mengetahui siapa yang masuk kategori miskin ekstrem. Dengan upaya ini, diharapkan bisa mengentaskan kemiskinan secara tepat sasaran.
"Semua potensi desa, termasuk desa wisata ini harus diarahkan bagaimana supaya bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem ini," katanya.
Baca juga: Mendes PDTT: Mayoritas Desa Ingin Bebas Tanpa Kemiskinan
"Angka kemiskinan itu memang yang paling banyak di desa dibanding di kota," kata Muhadjir saat menghadiri Promosi Desa Wisata Nusantara Tahun 2022 seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (16/12/2022).
Muhadjir meminta kepada aparat desa untuk fokus menangani kemiskinan di wilayahnya, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tergolong miskin ekstrem. Menurutnya, dari 9 juta warga miskin di Indonesia, 4 juta di antaranya masuk dalam kategori miskin ekstrem.
"Kemiskinan ekstrem ini dibanding-bandingkan dengan siapa pun tetap miskin, itu namanya miskin ekstrem. Beda dengan kemiskinan relatif, orang bisa dibilang miskin ketika dibanding yang lainnya lagi sudah kelihatan agak kaya. Tapi kalau yang miskin ekstrem ini dengan siapa pun dia tetap miskin, itulah yang dimaksud dengan ekstrem," katanya.
Munurut Muhadjir, Presiden Jokowi telah memerintahkan setiap desa memiliki daftar by name by address untuk mengetahui siapa yang masuk kategori miskin ekstrem. Dengan upaya ini, diharapkan bisa mengentaskan kemiskinan secara tepat sasaran.
"Semua potensi desa, termasuk desa wisata ini harus diarahkan bagaimana supaya bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem ini," katanya.
Baca juga: Mendes PDTT: Mayoritas Desa Ingin Bebas Tanpa Kemiskinan
(abd)
tulis komentar anda