Kesal! Jenderal Kopassus Ini Tegur Danpaspampres karena Bergaul dengan Soeharto yang Sudah Lengser
Minggu, 11 Desember 2022 - 06:10 WIB
JAKARTA - Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan merupakan salah satu prajurit yang disegani di Korps Pasukan Khusus (Kopassus) dan TNI AD . Dia dikenal tegas karena kenyang asam garam bertugas di sejumlah operasi militer.
Pria yang pernah menjabat Komandan Kopassandha alias Danjen Kopassus ini dikisahkan pernah memarahi Mayjen TNI Endriartono Sutarto yang saat itu menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspamres). Apa yang melatari pria berdarah Batak lulusan Akademi Militer Nasional (kini Akademi Militer) tahun 1963 ini memarahi komandan perisai hidup Presiden tersebut?
Kisah ini bermula ketika Presiden Soeharto akan lengser. Sintong saat itu menjabat sebagai Penasihat Wakil Presiden bidang Hankam. Ketika kekuasaan beralih dari Soeharto ke BJ habibie, Sintong kemudian dipercaya menjabat Penasihat Presiden Bidang Hankam.
Tak lama kemudian, Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) Wiranto mengeluarkan suatu statement bahwa ia mendukung BJ Habibie sebagai Presiden RI yang baru dan menjaga keselamatan Soeharto sebagai mantan Presiden. Ketika Sintong bertemu dengan Wiranto, ia menyatakan statement itu tepat. Setelah presiden diganti, kiblat Wiranto beralih kepada Presiden baru.
Ia menjelaskan jangan seperti di negara-negara Afrika. Setelah presiden diganti, masih banyak anggota militer yang berkiblat kepada mantan Presiden. Sikap semacam itu dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang dapat menuju arah perpecahan di antara mereka.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Sintong, ternyata pada bulan pertama dan bulan kedua setelah Soeharto tidak menjabat sebagai Presiden masih kerap bergaul dengan Paspampres. Soeharto masih sering berkumpul dengan para perwira Paspampres untuk latihan menembak, berbincang-bincang, makan bersama dengan mereka di asrama.
Sintong yang kesal kemudian menegur Komandan Paspamres (Danpaspampres) Mayjen TNI Endriartono Sutarto. Ia mengingatkan agar Paspampres menjaga jarak dengan Soeharto.
"Eh, Tok, saya rasa kunjungan Soeharto ke Paspampres, perlu dihentikan. Kalau beliau sudah berhenti sebagai Presiden kalian jangan terlalu dekat," ujar Sintong dikutip dari buku Perjalanan Sintong Panjaitan Perjalanan Prajurit Para Komando, Minggu (11/12/2022).
Menurut pemikiran Sintong, tidak mungkin Paspampres berkomunikasi atau bergaul akrab dengan mantan Presiden di asrama, sedangkan pimpinan negara sudah dipegang oleh Presiden baru. Hal itu akan menimbulkan tanggapan jelek bukan saja bagi Paspampres tetapi juga terhadap diri Soeharto.
Pria yang pernah menjabat Komandan Kopassandha alias Danjen Kopassus ini dikisahkan pernah memarahi Mayjen TNI Endriartono Sutarto yang saat itu menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspamres). Apa yang melatari pria berdarah Batak lulusan Akademi Militer Nasional (kini Akademi Militer) tahun 1963 ini memarahi komandan perisai hidup Presiden tersebut?
Baca Juga
Kisah ini bermula ketika Presiden Soeharto akan lengser. Sintong saat itu menjabat sebagai Penasihat Wakil Presiden bidang Hankam. Ketika kekuasaan beralih dari Soeharto ke BJ habibie, Sintong kemudian dipercaya menjabat Penasihat Presiden Bidang Hankam.
Tak lama kemudian, Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) Wiranto mengeluarkan suatu statement bahwa ia mendukung BJ Habibie sebagai Presiden RI yang baru dan menjaga keselamatan Soeharto sebagai mantan Presiden. Ketika Sintong bertemu dengan Wiranto, ia menyatakan statement itu tepat. Setelah presiden diganti, kiblat Wiranto beralih kepada Presiden baru.
Ia menjelaskan jangan seperti di negara-negara Afrika. Setelah presiden diganti, masih banyak anggota militer yang berkiblat kepada mantan Presiden. Sikap semacam itu dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang dapat menuju arah perpecahan di antara mereka.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Sintong, ternyata pada bulan pertama dan bulan kedua setelah Soeharto tidak menjabat sebagai Presiden masih kerap bergaul dengan Paspampres. Soeharto masih sering berkumpul dengan para perwira Paspampres untuk latihan menembak, berbincang-bincang, makan bersama dengan mereka di asrama.
Sintong yang kesal kemudian menegur Komandan Paspamres (Danpaspampres) Mayjen TNI Endriartono Sutarto. Ia mengingatkan agar Paspampres menjaga jarak dengan Soeharto.
"Eh, Tok, saya rasa kunjungan Soeharto ke Paspampres, perlu dihentikan. Kalau beliau sudah berhenti sebagai Presiden kalian jangan terlalu dekat," ujar Sintong dikutip dari buku Perjalanan Sintong Panjaitan Perjalanan Prajurit Para Komando, Minggu (11/12/2022).
Menurut pemikiran Sintong, tidak mungkin Paspampres berkomunikasi atau bergaul akrab dengan mantan Presiden di asrama, sedangkan pimpinan negara sudah dipegang oleh Presiden baru. Hal itu akan menimbulkan tanggapan jelek bukan saja bagi Paspampres tetapi juga terhadap diri Soeharto.
Lihat Juga :
tulis komentar anda