Tantangan Jalan Rusak yang Disebut Jokowi, KPU: Itu Bukan Situasi Baru
Minggu, 04 Desember 2022 - 14:50 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa Pemilu 2024 akan tak mudah lantaran kondisi jalan di Indonesia belum sepenuhnya mulus. Itulah tantangan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini disampaikan Jokowi pada Konsolidasi Nasional KPU di Ancol, Jakarta Utara, Jumat, (2/12/2022).
Ketua KPU Hasyim Asy'ari menilai bahwa kondisi yang disampaikan Jokowi bukanlah hal baru bagi KPU. "Situasi ini kan bukan situasi baru ya. Bahwa Indonesia ini Indonesia karakternya negara kepulauan, maritim, daerah yang vulkanik, lintasan cincin api, ada guncangan-guncangan gempa ya, kemudian daerah tropis," ujarnya, Minggu, (4/12/2022).
Termasuk menghadapi kemungkinan pemilu di tengah bencana alam, Hasyim menjadikan pengalaman tersebut untuk menyusun mitigasi untuk menghadapi kebencanaan.
"Dalam kepemiluan khususnya untuk menghadapi kebencanaan. Pengalaman misalnya, Pemilu 2019 kemarin kan saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah, ada gempa, lalu ada tsunami," ucapnya.
Hal itu pun kemudian, KPU menggeser sejumlah TPS ke lokasi lain. Pengalaman seperti itulah yang dijadikan pelajaran untuk pemilu yang akan datang.
"Sama seperti dengan Pilkada 2018 di Bali, Gunung Agung dikabarkan dalam situasi darurat, warganya sudaj pindah. Itu juga kemudian dijadikan bahan bagaimana melayani pemilih di luar daerah pemilihannya," katanya.
Dia pun percaya bahwa KPU tidak bisa bekerja sendiri dalam menghadapi hal seperti itu. Karena itu dia meminta semua elemen turut bekerja sama dengan KPU untuk mensukseskan Pemilu 2024.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari menilai bahwa kondisi yang disampaikan Jokowi bukanlah hal baru bagi KPU. "Situasi ini kan bukan situasi baru ya. Bahwa Indonesia ini Indonesia karakternya negara kepulauan, maritim, daerah yang vulkanik, lintasan cincin api, ada guncangan-guncangan gempa ya, kemudian daerah tropis," ujarnya, Minggu, (4/12/2022).
Termasuk menghadapi kemungkinan pemilu di tengah bencana alam, Hasyim menjadikan pengalaman tersebut untuk menyusun mitigasi untuk menghadapi kebencanaan.
"Dalam kepemiluan khususnya untuk menghadapi kebencanaan. Pengalaman misalnya, Pemilu 2019 kemarin kan saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah, ada gempa, lalu ada tsunami," ucapnya.
Hal itu pun kemudian, KPU menggeser sejumlah TPS ke lokasi lain. Pengalaman seperti itulah yang dijadikan pelajaran untuk pemilu yang akan datang.
"Sama seperti dengan Pilkada 2018 di Bali, Gunung Agung dikabarkan dalam situasi darurat, warganya sudaj pindah. Itu juga kemudian dijadikan bahan bagaimana melayani pemilih di luar daerah pemilihannya," katanya.
Dia pun percaya bahwa KPU tidak bisa bekerja sendiri dalam menghadapi hal seperti itu. Karena itu dia meminta semua elemen turut bekerja sama dengan KPU untuk mensukseskan Pemilu 2024.
(muh)
tulis komentar anda