Senior PAN Dukung Anies Baswedan, Sekjen Tegaskan Tak Mewakili Partai
Jum'at, 25 November 2022 - 16:04 WIB
JAKARTA - Sejumlah kader senior PAN mendeklarasikan Amanat Indonesia sebagai wadah bagi pendukung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno pun angkat bicara mengenai hal ini.
Sebagai sekjen, Eddy menegaskan bertanggung jawab atas organisasi partai, organisasi otonom dan organisasi sayap PAN. Tak satu pun dari organ PAN yang bernama Amanat Indonesia.
"Tidak ada organisasi sayap atau organisasi otonom di PAN yang bernama Amanat Indonesia," kata Eddy kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Karena itu, kata Eddy, pernyataan dukungan dari Amanat Indonesia yang terdiri atas deklarator dan mantan pengurus PAN adalah pandangan pribadi masing-masing dan tidak mewakili sikap partai.
"Pandangan pribadi tentu tidak mewakili entitas apapun apalagi partai politik dalam hal ini PAN," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini menjelaskan, PAN sebagai organisasi memiliki mekanisme internal dalam menetapkan capres dan cawapres, yang mana PAN telah mengerucutkan 9 nama tokoh untuk kemudian dikerucutkan kembali.
"Mekanisme organisasi sudah disusun dan tahapannya pun sudah dilakukan. PAN telah mengerucutkan 9 nama dan kemudian akan diambil menjadi 3 atau 5 nama dalam waktu dekat ini," terangnya.
Menurut Eddy, 3 atau 5 nama capres dari PAN itu kemudian akan dibahas bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan kemudian disepakati bersama sama sebelum nanti diumumkan kepada publik
"Semua mekanisme dan tahapan ini dilakukan dengan tertib dan disiplin organisasi," tandas Eddy.
Sebagai sekjen, Eddy menegaskan bertanggung jawab atas organisasi partai, organisasi otonom dan organisasi sayap PAN. Tak satu pun dari organ PAN yang bernama Amanat Indonesia.
"Tidak ada organisasi sayap atau organisasi otonom di PAN yang bernama Amanat Indonesia," kata Eddy kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Karena itu, kata Eddy, pernyataan dukungan dari Amanat Indonesia yang terdiri atas deklarator dan mantan pengurus PAN adalah pandangan pribadi masing-masing dan tidak mewakili sikap partai.
"Pandangan pribadi tentu tidak mewakili entitas apapun apalagi partai politik dalam hal ini PAN," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini menjelaskan, PAN sebagai organisasi memiliki mekanisme internal dalam menetapkan capres dan cawapres, yang mana PAN telah mengerucutkan 9 nama tokoh untuk kemudian dikerucutkan kembali.
"Mekanisme organisasi sudah disusun dan tahapannya pun sudah dilakukan. PAN telah mengerucutkan 9 nama dan kemudian akan diambil menjadi 3 atau 5 nama dalam waktu dekat ini," terangnya.
Menurut Eddy, 3 atau 5 nama capres dari PAN itu kemudian akan dibahas bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan kemudian disepakati bersama sama sebelum nanti diumumkan kepada publik
"Semua mekanisme dan tahapan ini dilakukan dengan tertib dan disiplin organisasi," tandas Eddy.
(muh)
tulis komentar anda