Survei PSI: Masyarakat Ingin Airlangga Jadi Presiden karena Berhasil Atasi Pandemi
Senin, 21 November 2022 - 17:43 WIB
JAKARTA - Prestasi di bidang ekonomi dan keberhasilan menangani pandemi Covid-19 membuat elektabilitas Airlangga Hartarto terus meroket. Karena itu, banyak masyarakat menginginkan Airlangga sebagai capres 2024
Hal itu tercermin dari hasil survei yang dilakukan Panel Survei Indonesia (PSI). PSI nenggelar survei jajak pendapat dengan tema “Pengaruh Pemulihan Ekonomi terhadap Preferensi Masyarakat pada Pemilu 2024”.
Direktur Eksekutif PSI Ahmad Loksukon mengatakan, hal ini bisa menjadi ukuran bagi preferensi masyarakat dalam menentukan pilihannya di Pemilu 2024. Ahmad menyebut, Panel Survei Indonesia melaksanakan survei jajak pendapat untuk mengukur preferensi publik yang dipengaruhi oleh kinerja penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Artinya, masyarakat sudah punya ukuran yang jelas dalam menentukan preferensinya untuk memilih tokoh sebagai presiden di Pilpres 2024. Masyarakat tidak lagi seperti memilih kucing dalam karung.
Survei ini dilakukan periode 27 Oktober hingga 12 November 2022 dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka kepada responden terpilih di 34 provinsi. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 2.100 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2,14% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
"Hasil survei menunjukkan dari 2.100 responden terpilih sebanyak 79,6% menyatakan puas dengan hasil kinerja pemulihan ekonomi nasional akibat dampak Covid 19, dimana perekonomian di level bawah dan menengah mulai bangkit dan bergairah. Hasil ini simetris dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional. Sebanyak 14,1% tidak puas, sementara 6,3% tidak menjawab," kata Ahmad, Senin (21/11/2022).
Sosok presiden yang diinginkan masyarakat jika Pemilu 2024 digelar, kata Ahmad, menurut hasil survei tergambar sebanyak 70,2% sosok yang sudah memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menangani perekonomian negara dan pembangunan nasional dan sudah nyata keberhasilannya dalam menangani pemulihan ekonomi. Kemudian sosok yang populer dikenal oleh masyarakat hanya dipilih sebanyak 15,7%, kemudian sebanyak 14,1% sosok yang merakyat.
Hal itu tercermin dari hasil survei yang dilakukan Panel Survei Indonesia (PSI). PSI nenggelar survei jajak pendapat dengan tema “Pengaruh Pemulihan Ekonomi terhadap Preferensi Masyarakat pada Pemilu 2024”.
Direktur Eksekutif PSI Ahmad Loksukon mengatakan, hal ini bisa menjadi ukuran bagi preferensi masyarakat dalam menentukan pilihannya di Pemilu 2024. Ahmad menyebut, Panel Survei Indonesia melaksanakan survei jajak pendapat untuk mengukur preferensi publik yang dipengaruhi oleh kinerja penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Artinya, masyarakat sudah punya ukuran yang jelas dalam menentukan preferensinya untuk memilih tokoh sebagai presiden di Pilpres 2024. Masyarakat tidak lagi seperti memilih kucing dalam karung.
Survei ini dilakukan periode 27 Oktober hingga 12 November 2022 dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka kepada responden terpilih di 34 provinsi. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 2.100 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2,14% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
"Hasil survei menunjukkan dari 2.100 responden terpilih sebanyak 79,6% menyatakan puas dengan hasil kinerja pemulihan ekonomi nasional akibat dampak Covid 19, dimana perekonomian di level bawah dan menengah mulai bangkit dan bergairah. Hasil ini simetris dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional. Sebanyak 14,1% tidak puas, sementara 6,3% tidak menjawab," kata Ahmad, Senin (21/11/2022).
Sosok presiden yang diinginkan masyarakat jika Pemilu 2024 digelar, kata Ahmad, menurut hasil survei tergambar sebanyak 70,2% sosok yang sudah memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menangani perekonomian negara dan pembangunan nasional dan sudah nyata keberhasilannya dalam menangani pemulihan ekonomi. Kemudian sosok yang populer dikenal oleh masyarakat hanya dipilih sebanyak 15,7%, kemudian sebanyak 14,1% sosok yang merakyat.
tulis komentar anda