Prabowo Sebut Singkong Bisa Selamatkan Dunia, Mantan Komandan NATO hingga Profesor Pertanian Sepakat
Kamis, 17 November 2022 - 10:23 WIB
JAKARTA - Gagasan singkong sebagai tanaman untuk mendukung cadangan pangan strategis yang digagas oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto diamini oleh berbagai kalangan, mulai dari Wesley Kanne Clark, Sr yang merupakan purnawirawan jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), hingga profesor pertanian Indonesia.
Hal ini mereka utarakan pada gelaran internasional Global Food Security Forum di Bali, Minggu 13 November 2022 lalu.
Wesley yang pernah menjadi Komandan Sekutu Tertinggi Eropa NATO ini mengatakan gagasan mengenai singkong ini merupakan solusi dari masalah pangan dunia atau food security yang kini tengah terjadi.
Krisis pangan dunia terjadi akibat efek pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan diperburuk dengan perang Rusia-Ukraina yang menghambat suplai pangan dunia, mengingat kedua negara tersebut adalah penghasil gandum terbesar dunia.
"Antara kepemimpinan di pemerintahan untuk visinya, swasta untuk mengambil langkahnya, lalu mereka pun dibantu untuk melancarkan kreativitas," ujarnya dalam forum tersebut.
Adapun, profesor pertanian yang merupakan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jember Achmad Subagio mengatakan bahwa sejak tahun 2004 dia bertekad untuk meneliti dan mengolah sumber pangan lokal, lalu pilihannya jatuh pada singkong.
“Kenapa singkong, karena sumber pangan ini mudah dan banyak ditemukan di Indonesia,” ujarnya.
Subagio mengatakan dalam forum itu bahwa Indonesia adalah negara besar dengan pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang tinggi dan mereka memerlukan kebutuhan pangan yang besar.
Namun, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada beras. Terlebih apabila terus menerus impor.
“Karena itu perlu sumber pangan alternatif yang bisa dijangkau masyarakat,” tutupnya.
Hal ini mereka utarakan pada gelaran internasional Global Food Security Forum di Bali, Minggu 13 November 2022 lalu.
Baca Juga
Wesley yang pernah menjadi Komandan Sekutu Tertinggi Eropa NATO ini mengatakan gagasan mengenai singkong ini merupakan solusi dari masalah pangan dunia atau food security yang kini tengah terjadi.
Krisis pangan dunia terjadi akibat efek pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan diperburuk dengan perang Rusia-Ukraina yang menghambat suplai pangan dunia, mengingat kedua negara tersebut adalah penghasil gandum terbesar dunia.
"Antara kepemimpinan di pemerintahan untuk visinya, swasta untuk mengambil langkahnya, lalu mereka pun dibantu untuk melancarkan kreativitas," ujarnya dalam forum tersebut.
Adapun, profesor pertanian yang merupakan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jember Achmad Subagio mengatakan bahwa sejak tahun 2004 dia bertekad untuk meneliti dan mengolah sumber pangan lokal, lalu pilihannya jatuh pada singkong.
“Kenapa singkong, karena sumber pangan ini mudah dan banyak ditemukan di Indonesia,” ujarnya.
Subagio mengatakan dalam forum itu bahwa Indonesia adalah negara besar dengan pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang tinggi dan mereka memerlukan kebutuhan pangan yang besar.
Namun, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada beras. Terlebih apabila terus menerus impor.
Baca Juga
“Karena itu perlu sumber pangan alternatif yang bisa dijangkau masyarakat,” tutupnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda