Menaker Ida Ajak Dunia Kampus Berkolaborasi Wujudkan Ekosistem Ketenagakerjaan
Senin, 27 April 2020 - 21:53 WIB
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengajak kalangan akademisi berkolaborasi untuk mewujudkan ekosistem ketenagakerjaan yang baik dan berkelanjutan di Indonesia.
Namun untuk mewujudkan ekosistem ketenagakerjaan yang baik dibutuhkan SDM tenaga kerja berkualitas dan berdaya saing; informasi dan pasar kerja saling terintegrasi, hubungan industrial yang harmonis dan mekanisme pengawasan yang kolaboratif.
“Kami harap kalangan kampus/akademisi mampu terus berperan aktif dalam mencetak angkatan kerja yang berkualitas serta berkontribusi bagi pembangunan ketenagakerjaan ke depan, “ ujar Menaker Ida saat menjadi Keynote Speech kuliah umum Webinar “Kebijakan Strategis dalam Menghadapi Dampak Pandemi di Sektor Tenaga Kerja” dengan Civitas Akademika Universitas Paramadina, Jakarta, Senin (27/4/2020).
Menaker Ida mengatakan sebelum terjadinya pandemi Covid-19 atau dalam situasi normal, pihaknya telah menyiapkan berbagai program untuk menanggulangi masalah ketenagakerjaan khususnya dalam mengatasi skill mismatch dan perluasan kesempatan bekerja.
Di antaranya dengan menyelenggarakan pelatihan vokasi dan pelatihan pemagangan terstruktur bekerja sama dengan dunia industri. “Targetnya adalah mereka yang mengikuti pelatihan ini dapat langsung dan siap bekerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, “ ujar Menaker Ida
Selain itu, Kemnaker juga telah menyiapkan platform Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER) yang dapat menyediakan informasi terintegrasi mulai dari lowongan pekerjaan, jenis pelatihan sampai dengan sertifikasi untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Kemnaker juga telah memberikan perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat yang ingin berwirausaha. “Harapannya lapangan usaha yang dibentuk dapat terus berkembang dan menyerap banyak tenaga kerja,“ ujarnya.
Terkait penanggulangan dampak Covid-19 di sektor Ketenagakerjaan, Menaker Ida menyatakan pihaknya melakukan refocusing anggaran untuk diarahkan pada program yang dapat menjadi jaring pengaman sosial, maupun berupa kebijakan bagi para stakeholder bidang ketenagakerjaan.
Pertama, menjadi mitra aktif Program Kartu Prakerja, dengan mendata para pekerja/buruh terdampak Covid-19 untuk dapat diprioritaskan mendapat manfaat program Kartu Pra Kerja.
Namun untuk mewujudkan ekosistem ketenagakerjaan yang baik dibutuhkan SDM tenaga kerja berkualitas dan berdaya saing; informasi dan pasar kerja saling terintegrasi, hubungan industrial yang harmonis dan mekanisme pengawasan yang kolaboratif.
“Kami harap kalangan kampus/akademisi mampu terus berperan aktif dalam mencetak angkatan kerja yang berkualitas serta berkontribusi bagi pembangunan ketenagakerjaan ke depan, “ ujar Menaker Ida saat menjadi Keynote Speech kuliah umum Webinar “Kebijakan Strategis dalam Menghadapi Dampak Pandemi di Sektor Tenaga Kerja” dengan Civitas Akademika Universitas Paramadina, Jakarta, Senin (27/4/2020).
Menaker Ida mengatakan sebelum terjadinya pandemi Covid-19 atau dalam situasi normal, pihaknya telah menyiapkan berbagai program untuk menanggulangi masalah ketenagakerjaan khususnya dalam mengatasi skill mismatch dan perluasan kesempatan bekerja.
Di antaranya dengan menyelenggarakan pelatihan vokasi dan pelatihan pemagangan terstruktur bekerja sama dengan dunia industri. “Targetnya adalah mereka yang mengikuti pelatihan ini dapat langsung dan siap bekerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, “ ujar Menaker Ida
Selain itu, Kemnaker juga telah menyiapkan platform Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER) yang dapat menyediakan informasi terintegrasi mulai dari lowongan pekerjaan, jenis pelatihan sampai dengan sertifikasi untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Kemnaker juga telah memberikan perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat yang ingin berwirausaha. “Harapannya lapangan usaha yang dibentuk dapat terus berkembang dan menyerap banyak tenaga kerja,“ ujarnya.
Terkait penanggulangan dampak Covid-19 di sektor Ketenagakerjaan, Menaker Ida menyatakan pihaknya melakukan refocusing anggaran untuk diarahkan pada program yang dapat menjadi jaring pengaman sosial, maupun berupa kebijakan bagi para stakeholder bidang ketenagakerjaan.
Pertama, menjadi mitra aktif Program Kartu Prakerja, dengan mendata para pekerja/buruh terdampak Covid-19 untuk dapat diprioritaskan mendapat manfaat program Kartu Pra Kerja.
tulis komentar anda