BMKG Ungkap Gempa M5,0 di Maluku Utara karena Subduksi Lempeng Laut
Jum'at, 04 November 2022 - 07:57 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa dengan magnitudo (M)5,0 di Maluku Utara pagi tadi pukul 04:29 WIB. Hal ini dipicu oleh adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku," ungkap Plt Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG , Daryono dalam keterangan resminya, Jumat (4/11/2022).
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,68° LU ; 126,73° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 71 Km arah Barat Daya Maluku Utara pada kedalaman 68 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono.
Baca juga: Alasan Indonesia 'Akrab' dengan Gempa Bumi
Sementara itu, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Ternate dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
Daryono pun meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku," ungkap Plt Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG , Daryono dalam keterangan resminya, Jumat (4/11/2022).
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,68° LU ; 126,73° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 71 Km arah Barat Daya Maluku Utara pada kedalaman 68 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono.
Baca juga: Alasan Indonesia 'Akrab' dengan Gempa Bumi
Sementara itu, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Ternate dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
Daryono pun meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.
(maf)
tulis komentar anda