Pengamat: Ancaman Reshuffle Jokowi Hanya Gertak Api
Selasa, 07 Juli 2020 - 11:50 WIB
JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, para jajaran Kabinet Indonesia Maju merespons cepat teguran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juni 2020 lalu.
Dia mengatakan hal ini dapat dilihat dari progres kinerja kementerian/lembaga yang siginifikan. Pratikno menganggap teguran Jokowi direspon cepat oleh para menteri dengan kinerja yang membaik, maka isu reshuffle kabine t tidak relevan. Pratikno mengatakan "ngapain direshuffle?".
Dosen politik UIN Jakarta, Bakir Ihsan menanggapi pernyataan Pratikno yang dikaitkan dengan "kemarahan" Jokowi. "Bisa jadi ancaman reshuffle Jokowi sebagai gertak api untuk membakar kinerja manterinya," ujarnya kepada Sindonews, Selasa (7/7/2020).
Bakir menilai sebaliknya. Menurut dia, dilihat dari cara Presiden Jokowi menegur para pembantunya, itu hal yang tak biasa. Sehingga, hal ini memunculkan isu yang berkembang, Jokowi tampak ingin merombak kabinet.(
)
Di sisi lain, jika dilihat dari fakta penanganan Covid-19 hari ini, masih terdapat kekurangan yang signifikan, apalagi bisa disulap dengan cepat.
Menurut dia, dalam beberapa sektor belum terlihat perbaikan itu, karena bisa jadi persoalannya sudah menumpuk sehingga tidak bisa sapu bersih masalah yang sudah akut.
"Ini seharusnya menjadi agenda kontrol yang melekat untuk memastikan semua menteri bukan hanya bekerja secara maksimal, tapi berkinerja secara baik, yaitu tugas yang dijalankan sesuai dengan tupoksinya (tugas pokok dan fungsinya)," katanya.
Dia mengatakan hal ini dapat dilihat dari progres kinerja kementerian/lembaga yang siginifikan. Pratikno menganggap teguran Jokowi direspon cepat oleh para menteri dengan kinerja yang membaik, maka isu reshuffle kabine t tidak relevan. Pratikno mengatakan "ngapain direshuffle?".
Dosen politik UIN Jakarta, Bakir Ihsan menanggapi pernyataan Pratikno yang dikaitkan dengan "kemarahan" Jokowi. "Bisa jadi ancaman reshuffle Jokowi sebagai gertak api untuk membakar kinerja manterinya," ujarnya kepada Sindonews, Selasa (7/7/2020).
Bakir menilai sebaliknya. Menurut dia, dilihat dari cara Presiden Jokowi menegur para pembantunya, itu hal yang tak biasa. Sehingga, hal ini memunculkan isu yang berkembang, Jokowi tampak ingin merombak kabinet.(
Baca Juga
Di sisi lain, jika dilihat dari fakta penanganan Covid-19 hari ini, masih terdapat kekurangan yang signifikan, apalagi bisa disulap dengan cepat.
Menurut dia, dalam beberapa sektor belum terlihat perbaikan itu, karena bisa jadi persoalannya sudah menumpuk sehingga tidak bisa sapu bersih masalah yang sudah akut.
"Ini seharusnya menjadi agenda kontrol yang melekat untuk memastikan semua menteri bukan hanya bekerja secara maksimal, tapi berkinerja secara baik, yaitu tugas yang dijalankan sesuai dengan tupoksinya (tugas pokok dan fungsinya)," katanya.
(dam)
tulis komentar anda