Belasan Prajurit Kopassus Gugur, Misi Rahasia Operasi Naga di Papua Bocor

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 06:06 WIB
Sayangnya tidak semua bernasib baik, beberapa prajurit Kopassus gugur tergantung dan beberapa orang lainnya juga gugur tenggelam di rawa-rawa akibat ransel yang dibawa terlalu berat hingga mencapai 30 Kg.

"Petanya masih peta lama buatan 1937. Tujuan Benny sebenarnya pantai selatan Irian Barat yang lebih dekat ke pusat pertahanan Belanda," tutur Ben Mboi.

Meski penerjunan tidak sesuai rencana, namun pada hari kedua, Kapten Benny Moerdani berhasil mengonsolidasikan pasukannya sebanyak 60 orang. Mereka dalam kondisi siap tempur karena memiliki komandan, radio, cadangan amunisi dan logistik yang cukup, pasukan Naga kemudian bergerilya.

Benny Moerdani kemudian memimpin pasukan Korps Baret Merah sedangkan Kapten Soepeno memimpin pasukan Baret Hijau (Raiders 530). Namun, saat operasi baru dimulai, Benny dikejutkan dengan siaran dari radio Australia yang menyiarkan ada tiga pesawat Hercules yang menerjunkan pasukan di Merauke.

Bahkan, radio tersebut menyebutkan jumlah pasukan dan nama-nama pemimpinnya termasuk Benny Moerdani. "Operasi rahasia ini bocor," kata Benny.

Dalam buku berjudul "Kopassus untuk Indonesia" Jilid II diceritakan, perjalanan pasukan Naga menuju pusat pertahanan Belanda di Merauke menemui banyak rintangan.

Tidak hanya alam tapi juga harus bertempur dengan Koninklijke Mariniers, pasukan elite Belanda. Pertempuran sengit salah satunya terjadi pada 28 Juni 1962. Dua perahu motor Belanda tiba-tiba menyerang pasukan Benny Moerdani di Sungai Kumbai.

Namun Benny dan pasukannya berhasil memukul mundur dua perahu motor tersebut. Sayangnya, dalam kontak senjata tersebut dua anggotanya bernama Kopral Emin dan Prada Hardjito gugur. Bahkan, Agus Hernoto sahabat dekat Benny Moerdani harus kehilangan kedua kakinya dalam operasi pembebasan tersebut.

Agus mengalami cacat seumur hidup setelah kakinya diamputasi karena luka tembak. Pertempuran sengit antara pasukan Naga dengan tentara Belanda di belantara hutan Papua terus terjadi.

Selain itu, Belanda sempat mengumumkan untuk siapa saja yang bisa meringkus hidup atau mati Kapten Benny Moerdani akan diberi hadiah 500 gulden. Upaya penangkapan berkali-kali tidak berhasil.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More