Mustajab! Doa Presiden Soekarno untuk Luhut Binsar Pandjaitan Kini Terbukti

Rabu, 19 Oktober 2022 - 06:01 WIB


Seiring perjalanan waktu, setelah menamatkan pendidikannya di SMA Kristen 1 Penabur, Bandung, Jawa Barat, Luhut memutuskan untuk memulai kariernya di TNI. Luhut masuk Akademi Militer Nasional (AMN) yang sekarang bernama Akademi Militer (Akmil) dari kecabangan Infanteri Kopassus. Selama mengabdi di Korps Baret Merah, Luhut menorehkan banyak prestasi di antaranya reorganisasi Kopassus dan pembentukan satuan elite antiteror yakni Detasemen 81 Kopassandha yang kini bernama Sat 81 Kopassus.

Begitu juga di medan tempur, berbagai operasi pernah dijalaninya dan selalu berhasil. Sayangnya, prestasi yang diukir Luhut tidak berjalan lurus dengan kariernya di militer. Selama pengabdiannya di militer, Luhut tidak pernah menjabat Danjen Kopassus, Kasdam maupun Pangdam. Hal itu lantaran Luhut dinilai sebagai loyalis dan golden boys Panglima ABRI saat itu Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benjamin Moerdani atau dikenal Benny Moerdani.

Namun, sejarah membuktikan, elusan dan doa Bung Karno mustajab. Luhut menjadi orang!. Dia tak hanya mengikuti alur peristiwa dan sejarah negeri ini. Akan tetapi dalam beberapa hal Luhut menjadi salah seorang aktor pentingnya baik dalam kapasitas dan perannya sebagai seorang prajurit, pengusaha dan pejabat negara.

Karier Luhut mulai bersinar setelah ditunjuk menjadi Duta Besar RI Berkuasa Penuh untuk Singapura pada pemerintahan Presiden B.J Habibie. Ketika kepemimpinan nasional berganti, Luhut tetap dipercaya dengan mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Akhirnya kau jadi menteri juga ya Luhut,” ucap Ibunda Siti Frida Naiborhu sesaat setelah Luhut dilantik pada Kamis 24 Agustus 2000.

Pengangkatan Luhut menjadi menteri oleh Presiden Gus Dur mengingatkan kembali akan elusan dan doa Bung Karno. ”Saya sendiri baru mendengar cerita itu setelah dilantik menjadi menteri oleh Presiden Gus Dur,” kata Luhut.



Luhut Binsar Pandjaitan bersama Presiden Jokowi. Foto/istimewa

Setelah setahun menjabat menteri, Luhut harus meninggalkan posisinya karena Presiden Gus Dur lengser. Ketika itu, Luhut sempat ditawari masuk dalam kabinet Megawati Soekarnoputri. Namun tawaran itu ditolaknya. ”Karena saya solider dan hormat kepada Gus Dur,” ucap Luhut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More