Bencana Alam Meningkat, BNPB Minta Daerah Siaga Satu
Senin, 17 Oktober 2022 - 20:06 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) meminta daerah siaga satu menghadapi bencana. Hal itu menyusul terjadinya peningkatan kejadian bencana dalam sepekan terakhir ini.
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat terjadi 76 bencana terdiri dari 36 kejadian banjir, 23 cuaca ekstrem, dan 17 kejadian tanah longsor. Oleh karena itu, BNPB meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di provinsi, kabupaten, kota untuk siaga satu.
“Ini menjadi evaluasi penting kita sehingga kita mengimbau BPBD provinsi, kabupaten, dan kota untuk siaga satu,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (17/9/2022).
Dari 76 kejadian bencana tersebut sebanyak 13 orang meninggal dunia. Bahkan jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan pekan sebelumnya dari 70 kejadian bencana hanya 10 orang meninggal dunia.
“Di antara 76 kejadian bencana ini, kita berduka ada 13 saudara kita yang meninggal dunia. Ini lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Ini coba kita sampaikan kepada rekan-rekan di daerah, BPBD daerah di minggu lalu tanggal 3-9 Oktober kita mencatat ada 10 korban jiwa. Akan tetapi minggu ini masih ada 13 saudara kita yang menjadi korban. Ini kita harapkan mungkin di minggu depan, minggu ini tidak terjadi lagi,” papar Aam sapaan akrabnya.
Aam menyebut kejadian bencana tersebut tersebar dari Sumatera hingga Papua. “Jadi kalau kita lihat mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua Barat, apa yang diprediksi oleh BMKG bahwa cuaca ekstrem berpengaruh hampir di seluruh Indonesia benar-benar tercermin dari kejadian bencana hidrometeorologi basah, ada 36 kejadian banjir, 23 cuaca ekstrem, cuaca ekstrem ini angin puting beliung, angin kencang dan lain-lain, dan 17 kali tanah longsor,” ucapnya.
Aam mengatakan dari 76 kejadian bencana tersebut sebanyak 70.895 orang terdampak. “Jadi ini kira-kira gambaran kita dalam seminggu terjadi di 21 provinsi, 56 kabupaten kota, korban terdampaknya 70.895 warga, ini berkurang dari minggu lalu ada sekitar 150.000 warga terdampak. Tetapi sayang sekali kita belum bisa mengurangi korban jiwa meninggal, ini menjadi perhatian kita untuk minggu ini,” ucapnya
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat terjadi 76 bencana terdiri dari 36 kejadian banjir, 23 cuaca ekstrem, dan 17 kejadian tanah longsor. Oleh karena itu, BNPB meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di provinsi, kabupaten, kota untuk siaga satu.
“Ini menjadi evaluasi penting kita sehingga kita mengimbau BPBD provinsi, kabupaten, dan kota untuk siaga satu,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (17/9/2022).
Dari 76 kejadian bencana tersebut sebanyak 13 orang meninggal dunia. Bahkan jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan pekan sebelumnya dari 70 kejadian bencana hanya 10 orang meninggal dunia.
Baca Juga
“Di antara 76 kejadian bencana ini, kita berduka ada 13 saudara kita yang meninggal dunia. Ini lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Ini coba kita sampaikan kepada rekan-rekan di daerah, BPBD daerah di minggu lalu tanggal 3-9 Oktober kita mencatat ada 10 korban jiwa. Akan tetapi minggu ini masih ada 13 saudara kita yang menjadi korban. Ini kita harapkan mungkin di minggu depan, minggu ini tidak terjadi lagi,” papar Aam sapaan akrabnya.
Aam menyebut kejadian bencana tersebut tersebar dari Sumatera hingga Papua. “Jadi kalau kita lihat mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua Barat, apa yang diprediksi oleh BMKG bahwa cuaca ekstrem berpengaruh hampir di seluruh Indonesia benar-benar tercermin dari kejadian bencana hidrometeorologi basah, ada 36 kejadian banjir, 23 cuaca ekstrem, cuaca ekstrem ini angin puting beliung, angin kencang dan lain-lain, dan 17 kali tanah longsor,” ucapnya.
Aam mengatakan dari 76 kejadian bencana tersebut sebanyak 70.895 orang terdampak. “Jadi ini kira-kira gambaran kita dalam seminggu terjadi di 21 provinsi, 56 kabupaten kota, korban terdampaknya 70.895 warga, ini berkurang dari minggu lalu ada sekitar 150.000 warga terdampak. Tetapi sayang sekali kita belum bisa mengurangi korban jiwa meninggal, ini menjadi perhatian kita untuk minggu ini,” ucapnya
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda