Danjen Kopassus dari Awal Berdiri hingga Saat Ini, Ada yang Hanya Menjabat 53 Hari
Minggu, 16 Oktober 2022 - 06:00 WIB
JAKARTA - Jumlah Danjen Kopassus dari awal berdiri sampai sekarang tentu lebih dari hitungan jari. Mereka adalah orang-orang pilihan yang dipercaya memimpin pasukan khusus milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tersebut.
Kopassus merupakan singkatan dari Komando Pasukan Khusus. Pasukan elite ini dibentuk pada 16 April 1952 oleh Panglima Tentara Territorium III/Siliwangi Kolonel AE Kawilarang atas gagasan Letkol Slamet Riyadi.
Kopassus memiliki ciri khas yakni seragam loreng darah dan baret merah. Pasukan ini memiliki kemampuan khusus yang mematikan dan mampu bergerak dalam senyap di setiap medan. Karena itu tak mengherankan jika Kopassus termasuk salah satu pasukan elite yang disegani di dunia.
Pasukan khusus TNI AD ini memiliki sejarah panjang sebelum akhirnya dinamakan Kopassus. Pada awal dibentuk, pasukan elite ini bernama Kesatuan Komando Tentara dan Teritorium (Kesko TT) III/ Siliwangi. Sebagai komandan pertamanya adalah Mayor Inf Idjon Djanbi.
Kesko TT III/Siliwangi hanya bertahan sekitar 3 tahun kemudian berganti nama menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD). Mayor Inf Idjon Djanbi masih dipercaya menjadi komandannya.
Nama pasukan elite TNI AD ini kembali berganti menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1956. Sebagai komandan RPKAD adalah Mayor Inf RE Djailani (1956), Mayor Inf Kaharuddin Nasution (1956-1958), Letkol Inf Mung Parhadimulyo (1958-1964), Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (1964-1966).
Pada 1966, RPKAD kembali diubah menjadi Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (PPKAD). Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo menjabat setahun menjadi komandan lalu diganti oleh Brigjen TNI Widjojo Soejono (1967-1970).
Di bawah kepemimpinan Widjojo Soejono, pada 1970, PPKAD kembali berubah nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Widjojo Soejono menjadi komandan Kopassandha hanya setahun, lalu dilanjutkan oleh Brigjen TNI Witarmin (1971-1975), Brigjen TNI Yogie Suardi Memet (1975-1983), dan Brigjen TNI Wismoyo Arismunandar (1983-1986).
Setelah kepemimpinan Wismoyo Arismunandar, pada 1986, Kopassandha berubah nama menjadi Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat atau populer disebut Kopassus. Berdasarkan buku berjudul Kopassus untuk Indonesia, pasukan yang memiliki spesifikasi antigerilya, operasi pengintaian khusus, peperangan unkonvensional, intelijen, sabotase, dan antiteror ini memiliki slogal 'Lebih Baik Pulang Nama daripada Gagal di Medan Laga'.
Kopassus merupakan singkatan dari Komando Pasukan Khusus. Pasukan elite ini dibentuk pada 16 April 1952 oleh Panglima Tentara Territorium III/Siliwangi Kolonel AE Kawilarang atas gagasan Letkol Slamet Riyadi.
Kopassus memiliki ciri khas yakni seragam loreng darah dan baret merah. Pasukan ini memiliki kemampuan khusus yang mematikan dan mampu bergerak dalam senyap di setiap medan. Karena itu tak mengherankan jika Kopassus termasuk salah satu pasukan elite yang disegani di dunia.
Pasukan khusus TNI AD ini memiliki sejarah panjang sebelum akhirnya dinamakan Kopassus. Pada awal dibentuk, pasukan elite ini bernama Kesatuan Komando Tentara dan Teritorium (Kesko TT) III/ Siliwangi. Sebagai komandan pertamanya adalah Mayor Inf Idjon Djanbi.
Kesko TT III/Siliwangi hanya bertahan sekitar 3 tahun kemudian berganti nama menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD). Mayor Inf Idjon Djanbi masih dipercaya menjadi komandannya.
Nama pasukan elite TNI AD ini kembali berganti menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1956. Sebagai komandan RPKAD adalah Mayor Inf RE Djailani (1956), Mayor Inf Kaharuddin Nasution (1956-1958), Letkol Inf Mung Parhadimulyo (1958-1964), Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (1964-1966).
Pada 1966, RPKAD kembali diubah menjadi Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (PPKAD). Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo menjabat setahun menjadi komandan lalu diganti oleh Brigjen TNI Widjojo Soejono (1967-1970).
Di bawah kepemimpinan Widjojo Soejono, pada 1970, PPKAD kembali berubah nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Widjojo Soejono menjadi komandan Kopassandha hanya setahun, lalu dilanjutkan oleh Brigjen TNI Witarmin (1971-1975), Brigjen TNI Yogie Suardi Memet (1975-1983), dan Brigjen TNI Wismoyo Arismunandar (1983-1986).
Setelah kepemimpinan Wismoyo Arismunandar, pada 1986, Kopassandha berubah nama menjadi Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat atau populer disebut Kopassus. Berdasarkan buku berjudul Kopassus untuk Indonesia, pasukan yang memiliki spesifikasi antigerilya, operasi pengintaian khusus, peperangan unkonvensional, intelijen, sabotase, dan antiteror ini memiliki slogal 'Lebih Baik Pulang Nama daripada Gagal di Medan Laga'.
tulis komentar anda