SAS Institute Usulkan Adanya Advokasi dalam Penyelenggara Pesantren

Rabu, 21 September 2022 - 13:12 WIB
Deputi Kajian SAS Institute Abi Rekso, Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah, Direktur Eksekutif SAS Institute Dr Sadullah Affandy. Foto/Ist
JAKARTA - Said Aqil Siroj (SAS) Institute mengusulkan adanya advokasi dalam penyelenggara pesantren. Pandangan ini disampaikan oleh Dr Sa'dullah Affandy yang akrab dipanggil Kang Sa'dun selaku Direktur Eksekutif SAS Institute.

Usulan ini diungkapkan oleh Kang Sa'dun dalam Milad ke-10 Pesantren Ora Aji, Yogyakarta 18 September 2022 lalu melalui Forum Gus dan Ning yang dihadiri para pengasuh muda pondok pesantren di Indonesia.

"Karena pesantren kita berdiri di atas Negara Republik Kesatuan Indonesia (NKRI), maka secara otomatis kita perlu mentaati hukum dan peraturan yang berlaku," kata Kang Sa'dun dalam keterangannya, Rabu (21/9/2022).

"Kita perlu mendorong agar pesantren menjadi salah satu teladan atas kepatuhan hukum. Jadi, nanti pihak pengasuh juga perlu memperkuat advokasi hukum dan transparan jika ada masalah baru," tambahnya.





Sedangkan Prof Sahiron Syamsuddin yang menjabat Dewan Pakar SAS Institute mengungkapkan, bahwa pesantren telah berkontribusi besar terhadap kemajuan bangsa, negara dan agama.

Karena menurutnya, jauh sebelum Indonesia berdiri, pesantren telah jauh berkiprah di masyarakat. "Sejalan seperti yang disampaikan Kang Sa'dun, bahwa kepatuhan institusi pesantren terhadap hukum dan norma kebijakan pemerintah adalah penting," jelasnya.

"Di samping pesantren sebagai elemen bangsa terus memajukan metode pendidikan dan teknologi terapan," tutup Prof Sahiron.

Diketahui, Gus Miftah juga turut hadir dalam Forum Gus dan Ning yang dihadiri para pengasuh muda pondok pesantren di Indonesia tersebut.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More