Azyumardi Azra di Mata Anak Didik: Intelektual yang Progresif dengan Segudang Karya
Minggu, 18 September 2022 - 13:26 WIB
JAKARTA - Wafatnya Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra meninggalkan duka mendalam. Banyak yang kehilangan sosok guru bangsa tersebut.
Salah satunya Ketua Umum Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ace Hasan Syadzily. Ace dan segenap keluarga besar UIN merasa sangat kehilangan dengan sosok Azyumardi Azra yang semasa hidup nyata dalam bentuk tindakan dan perbuatan.
"Saya amat kehilangan tokoh bangsa dan guru bangsa yang selalu saya ikuti pikiran dan pandangannya yang cerdas dan kritis," katanya kepada wartawan, Minggu (18/9/2022).
Ace mengaku dibesarkan secara intelektuan dalam bimbingan almarhum. Menurut Ace, Ketua Dewan Pers itu bukan sekadar pembimbing dalam perkuliahaan, tetapi menjadi guru politiknya.
"Beliau guru saya dan pembimbing saya sewaktu menjadi aktivis mahasiswa. Hingga saat ini Beliau selalu memberikan masukan-masukan terkait langkah dan jalan politik yang saya ambil," terangnya.
"Pemikiran keagamaan, politik, kebangsaan dan sosialnya sangat konstruktif dalam konteks keindonesiaan. Beliau termasuk diantara Pembaharu Islam di Indonesia masa kini," sambungnya.
Pemikiran Azyumardi juga melebur dalam aksi nyata di kehidupan sehari-hari dan kehidupan Internasional dengan diraihnya gelar 'Sir' yang diberikan oleh Kerajaan Inggris dan Kerajaan Jepang.
"Beliau adalah intelektual yang progresif dengan berbagai karya bukunya dan tulisannya di berbagai jurnal internasional. Kami sangat kehilangan guru kami. Selamat jalan guru bangsa," pungkasnya.
Salah satunya Ketua Umum Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ace Hasan Syadzily. Ace dan segenap keluarga besar UIN merasa sangat kehilangan dengan sosok Azyumardi Azra yang semasa hidup nyata dalam bentuk tindakan dan perbuatan.
"Saya amat kehilangan tokoh bangsa dan guru bangsa yang selalu saya ikuti pikiran dan pandangannya yang cerdas dan kritis," katanya kepada wartawan, Minggu (18/9/2022).
Ace mengaku dibesarkan secara intelektuan dalam bimbingan almarhum. Menurut Ace, Ketua Dewan Pers itu bukan sekadar pembimbing dalam perkuliahaan, tetapi menjadi guru politiknya.
"Beliau guru saya dan pembimbing saya sewaktu menjadi aktivis mahasiswa. Hingga saat ini Beliau selalu memberikan masukan-masukan terkait langkah dan jalan politik yang saya ambil," terangnya.
Baca Juga
"Pemikiran keagamaan, politik, kebangsaan dan sosialnya sangat konstruktif dalam konteks keindonesiaan. Beliau termasuk diantara Pembaharu Islam di Indonesia masa kini," sambungnya.
Pemikiran Azyumardi juga melebur dalam aksi nyata di kehidupan sehari-hari dan kehidupan Internasional dengan diraihnya gelar 'Sir' yang diberikan oleh Kerajaan Inggris dan Kerajaan Jepang.
"Beliau adalah intelektual yang progresif dengan berbagai karya bukunya dan tulisannya di berbagai jurnal internasional. Kami sangat kehilangan guru kami. Selamat jalan guru bangsa," pungkasnya.
(thm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda