Sikapi Kenaikan Harga BBM, KNPI Usulkan 8 Hal Ini Kepada Pemerintah

Kamis, 15 September 2022 - 13:04 WIB
Ketua Umum DPP KNPI Ryano Panjaitan dalam Diskusi Publik DPP KNPI bertajuk, Penyesuaian Harga BBM dan Dampak Pengalihan Subsidi, Rabu (14/9/2022). FOTO/IST
JAKARTA - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI ) Ryano Panjaitan menanggapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diambil pemerintah. Menurutnya, kenaikan harga BBM harus dipahami bersama dalam konteks yang lebih luas.

"Meskipun pemerintah telah memberikan penjelasan mengenai pertimbangan dan alasan menaikkan harga BBM, namun bagi masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah, jelas mereka menilai bahwa kebijakan tersebut akan semakin memperburuk kondisi ekonomi," ujar Ryano dalam Diskusi Publik DPP KNPI bertajuk, Penyesuaian Harga BBM dan Dampak Pengalihan Subsidi, Rabu (14/9/2022).

KNPI, kata Ryano, sangat memahami situasi kebatinan masyarakat Indonesia hari ini. Ancaman kenaikan harga kebutuhan pokok sebagai dampak dari kenaikan harga BBM, potensi bertambahnya jumlah penduduk miskin, dan kerentanan sosial lain yang akan dihadapi, terutama oleh kelompok masyarakat paling bawah.

Sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM, pemerintah kembali memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat. Selain kepada rumah tangga tidak mampu, para pekerja dengan upah minimum juga menjadi perhatian pemerintah untuk mendapatkan kompensasi.

"Kami menilai bahwa BLT hanya akan mampu memproteksi masyarakat untuk waktu yang sangat singkat. Sementara problem BBM, atau yang lebih luas lagi yaitu problem energi, akan terus ada dan sangat rentan baik bagi masyarakat maupun pemerintah sendiri ke depannya," katanya.



Oleh karena itu, KNPI mengusulkan sekaligus mendorong pemerintah untuk membuat, menjalankan, dan mengakselerasi beberapa kebijakan sebagai berikut:

Baca juga: BEM SI Turun ke Jalan Tolak Kenaikan Harga BBM, Polisi Tutup Jalan Arah Istana

1. Meningkatkan lagi produksi bahan bakar dalam negeri, sekaligus mengembangkan teknologi dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

2. Transformasi ke kendaraan listrik (electric vehicle), mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah sebagai bahan baku utama batere jenis lithium ion (nikel, cobalt, dan alumunium).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More