BNPT dan Kantor Kontra Terorisme PBB Perkuat Kerja Sama Cegah Ekstremisme
Selasa, 13 September 2022 - 16:10 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkuat kerja sama dengan Kantor Kontra Terorisme Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Office of Counter Terrorism (UNOCT).
Kepala BNPT RI, Komjen Pol Boy Rafli Amar, bersama dengan Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo, didampingi Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT bertemu dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Bidang Kontra Terorisme PBB, Vladimir Voronkov, Jumat 9 September 2022.
BNPT dan UNOCT juga bakal membahas perkembangan Bali Work Plan 2019-2025. Bali Work Plan ini merupakan upaya Indonesia bersama seluruh negara ASEAN dalam menggandeng badan-badan internasional untuk membicarakan persoalan keamanan yang sangat mendasar berkaitan dengan violent extremism dan deradikalisasi.
UNOCT saat ini tengah menyiapkan sejumlah program yang bertujuan memperkuat implementasi Bali Work Plan 2019-2025, khususnya terkait dengan sarana untuk penuntutan, rehabilitasi, dan reintegrasi (PRR) dan pengembangan kapasitas.
Sebelumnya, pada 10-12 Mei 2022 lalu, BNPT diundang untuk menghadiri pertemuan tingkat Asia the National Focal Points (NFPs) Regional Forum for Asia and the Pacific on Global Programme on Security of Major Sporting Events and Promotion of Sport and its Values to Prevent Violent Extremism di Thailand.
"Pada kesempatan tersebut Indonesia menyampaikan pengalaman serta praktik baik dalam menangani ancaman terorisme khususnya terkait kegiatan perhelatan olahraga, dan peran duta damai dalam pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan," ucap Boy Rafli.
Sejauh ini, BNPT dan UNOCT jiga telah terlibat dalam berbagai kerja sama strategis penanggulangan terorisme, khususnya di tingkat nasional dan regional Asia Tenggara.
BNPT juga terus memperkuat peluang kerja sama dengan UNOCT melalui kerangka South-South Cooperation yang jadi salah satu fokus UNOCT.
Best practices bidang P/CVE dengan kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara, serta keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, dipandang dapat memberikan manfaat dalam memperkuat kerangka South-South Cooperation.
"Oleh karena itu UNOCT ingin mengeksplorasi lebih lanjut peluang kerja sama CT/PCVE ini dengan BNPT, mengidentifikasi bentuk-bentuk dukungan yang dapat dilakukan oleh UNOCT kepada Pemerintah Indonesia, sejalan dengan prioritas di tingkat nasional, regional dan global dalam bidang penanggulangan terorisme," tutupnya.
Kepala BNPT RI, Komjen Pol Boy Rafli Amar, bersama dengan Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo, didampingi Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT bertemu dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Bidang Kontra Terorisme PBB, Vladimir Voronkov, Jumat 9 September 2022.
BNPT dan UNOCT juga bakal membahas perkembangan Bali Work Plan 2019-2025. Bali Work Plan ini merupakan upaya Indonesia bersama seluruh negara ASEAN dalam menggandeng badan-badan internasional untuk membicarakan persoalan keamanan yang sangat mendasar berkaitan dengan violent extremism dan deradikalisasi.
UNOCT saat ini tengah menyiapkan sejumlah program yang bertujuan memperkuat implementasi Bali Work Plan 2019-2025, khususnya terkait dengan sarana untuk penuntutan, rehabilitasi, dan reintegrasi (PRR) dan pengembangan kapasitas.
Sebelumnya, pada 10-12 Mei 2022 lalu, BNPT diundang untuk menghadiri pertemuan tingkat Asia the National Focal Points (NFPs) Regional Forum for Asia and the Pacific on Global Programme on Security of Major Sporting Events and Promotion of Sport and its Values to Prevent Violent Extremism di Thailand.
"Pada kesempatan tersebut Indonesia menyampaikan pengalaman serta praktik baik dalam menangani ancaman terorisme khususnya terkait kegiatan perhelatan olahraga, dan peran duta damai dalam pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan," ucap Boy Rafli.
Sejauh ini, BNPT dan UNOCT jiga telah terlibat dalam berbagai kerja sama strategis penanggulangan terorisme, khususnya di tingkat nasional dan regional Asia Tenggara.
BNPT juga terus memperkuat peluang kerja sama dengan UNOCT melalui kerangka South-South Cooperation yang jadi salah satu fokus UNOCT.
Best practices bidang P/CVE dengan kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara, serta keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, dipandang dapat memberikan manfaat dalam memperkuat kerangka South-South Cooperation.
"Oleh karena itu UNOCT ingin mengeksplorasi lebih lanjut peluang kerja sama CT/PCVE ini dengan BNPT, mengidentifikasi bentuk-bentuk dukungan yang dapat dilakukan oleh UNOCT kepada Pemerintah Indonesia, sejalan dengan prioritas di tingkat nasional, regional dan global dalam bidang penanggulangan terorisme," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda