Miliki Aset Rp50 Miliar, FA Bandar Narkoba Kelas Kakap Dijerat TPPU
Jum'at, 09 September 2022 - 20:13 WIB
JAKARTA - Polri menyematkan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam kasus narkoba dari bandar kelas kakap yang berupaya menyelundupkan narkotika jenis sabu seberat 47 kilogram lewat Perairan Bengkalis, Riau. Adapun nilai aset yang disita mencapai Rp50 miliar.
"Ini kelas kakap ini, mastermindnya. Kasus ini terungkap seusai pengungkapan kasus narkoba 47 kilogram sabu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2022).
Menurut Dedi, pengungkapan TPPU kasus narkoba ini menjadi tangkapan terbesar di sepanjang 2022 ini. Hal tersebut pun menjadi realisasi komitmen Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam penuntasan peredaran narkoba di Indonesia. "Ini pengungkapan cukup besar dan akan terus ditindaklanjuti," ujar Dedi.
Dir Tipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar merinci, pihaknya mengawali pengungkapan kasus pada 12 april 2022 di wilayah Perairan Bengkalis, Riau, dengan menangkap tiga tersangka berinisial MN, HA, dan MD dengan barang bukti sabu seberat 47 kilogram dari Malaysia. Dalam prosesnya, tim turut memasukkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap AM alias AT dan Abdullah alias DL.
"DPO AM alias AT warga binaan lapas, lalu Abdullah alias DL ditangkap 12 Juni 2022 di Pekanbaru, Riau. Dan saat ini kasusnya sudah kita kirim ke Kejaksaan Agung, sudah P21 dan ditahan di Lapas Cipinang," ucap Krisno.
Dari kedua DPO tersebut, lanjutnya, penyidik menerima informasi adanya keterlibatan FA alias V yang merupakan mastermind atau bandar kelas kakap sindikat narkoba tersebut. Dia kemudian ditangkap di Bali pada 26 Juli 2022.
"Dalam proses penyidikan terhadap FA alias V, mengakui bahwa sabu yang diselundupkan oleh tersangka MN, HA, dan MD dari Malaysia tersebut, dipesan dari UJ yang merupakan DPO warga negara Malaysia. Pemesanan sabu dilakukan melalui komunikasi telephone, selanjutnya FA alias V menggunakan jasa MN sebagai becak laut," tutur Krisno.
"Ini kelas kakap ini, mastermindnya. Kasus ini terungkap seusai pengungkapan kasus narkoba 47 kilogram sabu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2022).
Menurut Dedi, pengungkapan TPPU kasus narkoba ini menjadi tangkapan terbesar di sepanjang 2022 ini. Hal tersebut pun menjadi realisasi komitmen Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam penuntasan peredaran narkoba di Indonesia. "Ini pengungkapan cukup besar dan akan terus ditindaklanjuti," ujar Dedi.
Dir Tipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar merinci, pihaknya mengawali pengungkapan kasus pada 12 april 2022 di wilayah Perairan Bengkalis, Riau, dengan menangkap tiga tersangka berinisial MN, HA, dan MD dengan barang bukti sabu seberat 47 kilogram dari Malaysia. Dalam prosesnya, tim turut memasukkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap AM alias AT dan Abdullah alias DL.
"DPO AM alias AT warga binaan lapas, lalu Abdullah alias DL ditangkap 12 Juni 2022 di Pekanbaru, Riau. Dan saat ini kasusnya sudah kita kirim ke Kejaksaan Agung, sudah P21 dan ditahan di Lapas Cipinang," ucap Krisno.
Dari kedua DPO tersebut, lanjutnya, penyidik menerima informasi adanya keterlibatan FA alias V yang merupakan mastermind atau bandar kelas kakap sindikat narkoba tersebut. Dia kemudian ditangkap di Bali pada 26 Juli 2022.
"Dalam proses penyidikan terhadap FA alias V, mengakui bahwa sabu yang diselundupkan oleh tersangka MN, HA, dan MD dari Malaysia tersebut, dipesan dari UJ yang merupakan DPO warga negara Malaysia. Pemesanan sabu dilakukan melalui komunikasi telephone, selanjutnya FA alias V menggunakan jasa MN sebagai becak laut," tutur Krisno.
tulis komentar anda