Mengenal As'ad Humam, Sosok Legendaris di Buku Iqro yang sempat diusulkan sebagai Pahlawan Nasional
Selasa, 30 Agustus 2022 - 12:41 WIB
Setelahnya, metode Iqro tersebut mendapat respon yang cukup positif dari berbagai kalangan. Tak hanya itu, dampaknya bahkan menjangkau lebih luas secara Internasional, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Adapun alasannya sendiri karena metode Iqro dinilai lebih mudah diajarkan dan dipahami orang-orang yang hendak belajar membaca Al Quran.
Dikutip dari pemberitaan Sindonews sebelumnya, pada tahun 2017 muncul wacana pengangkatan As’ad Humam sebagai Pahlawan Nasional.
Baca juga : Enam Tokoh Ini Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Hal ini diutarakan Dewan Pimpinan Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI) yang mengharapkan pelopor metode cepat belajar membaca Alquran Iqro, K.H. As'ad Humam tersebut diangkat sebagai pahlawan nasional.
Menurut Ketum DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus, karya As'ad Humam telah banyak digunakan oleh seluruh lembaga pendidikan Al Quran, formal maupun nonformal, di dalam negeri dan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan lain-lain.
Hal ini membuktikan bahwa metode Iqro ini sudah dirasakan dampaknya oleh umat Islam. Sehingga penobatan K.H. As’ad Humam sebagai Pahlawan Nasional setidaknya cukup masuk akal dan beralasan.
Di akhir hayatnya, As’ad Humam meninggal pada tahun 1996 pada usia 63 tahun. Demikian ulasan mengenai sosok legendaris di buku Iqro yang sempat diusulkan jadi Pahlawan Nasional, K.H. As’ad Humam.
Adapun alasannya sendiri karena metode Iqro dinilai lebih mudah diajarkan dan dipahami orang-orang yang hendak belajar membaca Al Quran.
Dikutip dari pemberitaan Sindonews sebelumnya, pada tahun 2017 muncul wacana pengangkatan As’ad Humam sebagai Pahlawan Nasional.
Baca juga : Enam Tokoh Ini Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Hal ini diutarakan Dewan Pimpinan Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI) yang mengharapkan pelopor metode cepat belajar membaca Alquran Iqro, K.H. As'ad Humam tersebut diangkat sebagai pahlawan nasional.
Menurut Ketum DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus, karya As'ad Humam telah banyak digunakan oleh seluruh lembaga pendidikan Al Quran, formal maupun nonformal, di dalam negeri dan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan lain-lain.
Hal ini membuktikan bahwa metode Iqro ini sudah dirasakan dampaknya oleh umat Islam. Sehingga penobatan K.H. As’ad Humam sebagai Pahlawan Nasional setidaknya cukup masuk akal dan beralasan.
Di akhir hayatnya, As’ad Humam meninggal pada tahun 1996 pada usia 63 tahun. Demikian ulasan mengenai sosok legendaris di buku Iqro yang sempat diusulkan jadi Pahlawan Nasional, K.H. As’ad Humam.
(bim)
tulis komentar anda