HUT ke-77 RI, Anwar Abbas Soroti 26,16 Juta Penduduk Miskin

Kamis, 18 Agustus 2022 - 12:03 WIB
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas memberikan catatan penting pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas memberikan catatan penting pada Hari Ulang Tahun ( HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia . Di usia yang matang ini, semestinya dibarengi dengan peningkatan kemakmuran rakyat sesuai amanat UUD 1945.

Namun Anwar Abbas melihat ternyata setelah 77 tahun Indonesia merdeka, masih banyak jumlah orang miskin. Berdasarkan data BPS pada Maret 2022 jumlah penduduk miskin masih tercatat sebesar 26,16 juta.

"Jumlah ini tentu akan semakin membesar bila kita masukkan ke dalamnya kelompok masyarakat yang rentan miskin, di mana angkanya menurut Bambang Brodjonegoro bisa mencapai 67%," kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/8/2022).



Menurutnya, sesuai dengan amanat dari konstitusi yang tercantum dalam Pasal 34 UUD 1945, maka seharusnya saat ini tidak boleh lagi ada orang yang fakir dan miskin serta anak terlantar. Amanat itu juga disampaikan dalam pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 bahwa jika Indonesia merdeka, maka tidak akan ada lagi kemiskinan.

Karena itu, Ketua PP Muhammadiyah ini menyebut perjuangan bangsa Indonesia mengisi dan menegakkan amanat dari kemerdekaan tersebut tampak masih berat. Mengutip perkataan Mohammad Hatta, bahwa suatu negeri belum dapat dikatakan makmur dan belum menjalankan keadilan sosial, apabila fakir miskin masih berkeliaran di tengah jalan. Serta anak-anak yang diharapkan akan menjadi tiang masyarakat di masa datang, terlantar hidupnya.

"Untuk itu kalau kita benar-benar mau konsisten dan konsekuen dalam menjalankan dan menegakkan konstitusi, maka pemerintah dalam berbagai aturan dan kebijakannya tentu haruslah memiliki keberpihakan yang jelas untuk mengangkat harkat dan martabat mereka-mereka yang hidupnya saat ini masih terlantar dan mengenaskan," katanya.

Baca juga: Wejangan Jokowi Kepada Farel Prayoga: Jangan Lupa Sekolah Setinggi-tingginya

Menurutnya, hal ini penting untuk diperhatikan agar kemerdekaan Indonesia yang dirayakan setiap tahun benar-benar memiliki arti dan makna dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan serta rasa kebersamaan di antara kita sebagai warga bangsa.

"Karena kalau kita gagal dalam mewujudkan nilai luhur tersebut, jangankan kita akan bisa berhasil meraih kemajuan, malahan yang akan kita dapatkan adalah sebaliknya yaitu kehancuran. Dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi," katanya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More