Koalisi Parpol Belum Permanen Sampai Penentuan Capres-Cawapres
Selasa, 16 Agustus 2022 - 06:50 WIB
JAKARTA - Sejumlah partai politik (parpol) telah membentuk koalisi untuk Pilpres 2024 . Partai Golkar, PPP, dan PAN membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sedangkan Partai Gerindra bergandengan dengan PKB.
Dengan demikian sejauh ini sudah terbentuk setidaknya tiga poros parpol, termasuk yang belum atau tidak mendeklarasikan koalisi yaitu PDIP, Nasdem, PKS, dan Demokrat. Apakah poros ini cukup solid?
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai koalisi tersebut belum permanen. Masih terbuka kemungkinan besar berubah selama calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) belum ditentukan.
"Sepanjang belum ada tokoh yang terdaftar di KPU sebagai peserta Pilpres 2024, maka sepanjang itu juga dinamika koalisi masih belum stabil," kata Dedi kepada wartawan dikutip Selasa (16/8/2022).
Dedi melihat di antara kedua koalisi yang telah terbentuk, KIB paling berisiko mengalami perpecahan. Hal itu didasarkan pada belum adanya tokoh potensial dari internal.
"KIB menjadi koalisi yang paling rentan terpecah, hal ini kaitannya dengan belum adanya tokoh potensial terusung, berbeda dengan PDIP yang telah menyiapkan Puan Maharani, atau Gerindra dengan Prabowo," ungkapnya.
Dedi menambahkan, konstelasi Pemilu 2024 masih belum dipastikan hingga partai atau koalisi mendeklarasikan calon untuk berlaga di Pilpres 2024.
"Untuk itu, 2024 konstelasinya belum pasti, setidaknya sampai 2023 saat partai mendeklarasikan tokoh-tokoh potensialnya," terangnya.
Menurut Dedi, dinamika itu juga bisa dilihat dari beberapa partai yang belum mendeklarasikan calon, seperti PDIP yang punya tiket 20% presidential threshold, dan juga Gerindra.
"Saat ini sekalipun, termasuk PDIP dan Gerindra, sama-sama belum deklarasikan tokoh capres," pungkas Dedi.
Dengan demikian sejauh ini sudah terbentuk setidaknya tiga poros parpol, termasuk yang belum atau tidak mendeklarasikan koalisi yaitu PDIP, Nasdem, PKS, dan Demokrat. Apakah poros ini cukup solid?
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai koalisi tersebut belum permanen. Masih terbuka kemungkinan besar berubah selama calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) belum ditentukan.
"Sepanjang belum ada tokoh yang terdaftar di KPU sebagai peserta Pilpres 2024, maka sepanjang itu juga dinamika koalisi masih belum stabil," kata Dedi kepada wartawan dikutip Selasa (16/8/2022).
Dedi melihat di antara kedua koalisi yang telah terbentuk, KIB paling berisiko mengalami perpecahan. Hal itu didasarkan pada belum adanya tokoh potensial dari internal.
"KIB menjadi koalisi yang paling rentan terpecah, hal ini kaitannya dengan belum adanya tokoh potensial terusung, berbeda dengan PDIP yang telah menyiapkan Puan Maharani, atau Gerindra dengan Prabowo," ungkapnya.
Dedi menambahkan, konstelasi Pemilu 2024 masih belum dipastikan hingga partai atau koalisi mendeklarasikan calon untuk berlaga di Pilpres 2024.
"Untuk itu, 2024 konstelasinya belum pasti, setidaknya sampai 2023 saat partai mendeklarasikan tokoh-tokoh potensialnya," terangnya.
Menurut Dedi, dinamika itu juga bisa dilihat dari beberapa partai yang belum mendeklarasikan calon, seperti PDIP yang punya tiket 20% presidential threshold, dan juga Gerindra.
"Saat ini sekalipun, termasuk PDIP dan Gerindra, sama-sama belum deklarasikan tokoh capres," pungkas Dedi.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda