Tak Mau Kecolongan, Jokowi Pantau Tiap Hari Serapan Anggaran Kementerian
Selasa, 30 Juni 2020 - 11:35 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku memantau ketat penyerapan anggaran di setiap kementerian/lembaga. Dia mengaku memantau serapan anggaran tersebut setiap harinya.
Bahkan, dia tidak segan menegur langsung menteri maupun kepala lembaga yang serapan anggarannya tidak maksimal. “Saya pantau setiap hari. Saya sekarang tahu setiap hari kementerian ini sudah keluar berapa persen, lembaga ini sudah keluar berapa persen. Kalau masih rendah, saya telepon langsung, tegur langsung menterinya atau kepala lembaganya,” tandas Jokowi saat kunjungan kerja di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Selasa (30/6/2020). (Baca juga: Jokowi Cemaskan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Minus)
Dia juga mengaku telah memerintahkan agar setiap kementerian/lembaga segera membelanjakan anggarannya. Hal ini dilakukan agar uang dapat beredar di masyarakat. “Jangan kita biarkan uang yang beredar ini semakin kering atau semakin sedikit. Harus terus belanja-belanja itu kita dorong agar peredaran uang yang ada di masyarakat semakin banyak,” ujarnya.
Seperti diketahui salah satu kementerian yang disoroti serapan anggarannya adalah Kementerian Kesehatan. Di mana pada sidang kabinet tanggal 18 Juni 2020, Jokowi menyebut serapan anggaran di Kementerian Kesehatan masih di angka 1,53% dari total anggaran Rp75 triliun.
Bahkan, dia tidak segan menegur langsung menteri maupun kepala lembaga yang serapan anggarannya tidak maksimal. “Saya pantau setiap hari. Saya sekarang tahu setiap hari kementerian ini sudah keluar berapa persen, lembaga ini sudah keluar berapa persen. Kalau masih rendah, saya telepon langsung, tegur langsung menterinya atau kepala lembaganya,” tandas Jokowi saat kunjungan kerja di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Selasa (30/6/2020). (Baca juga: Jokowi Cemaskan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Minus)
Dia juga mengaku telah memerintahkan agar setiap kementerian/lembaga segera membelanjakan anggarannya. Hal ini dilakukan agar uang dapat beredar di masyarakat. “Jangan kita biarkan uang yang beredar ini semakin kering atau semakin sedikit. Harus terus belanja-belanja itu kita dorong agar peredaran uang yang ada di masyarakat semakin banyak,” ujarnya.
Seperti diketahui salah satu kementerian yang disoroti serapan anggarannya adalah Kementerian Kesehatan. Di mana pada sidang kabinet tanggal 18 Juni 2020, Jokowi menyebut serapan anggaran di Kementerian Kesehatan masih di angka 1,53% dari total anggaran Rp75 triliun.
(nbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda