Masuk Agustus Hujan Deras Masih Guyur Indonesia, Ini Kata BMKG
Minggu, 07 Agustus 2022 - 09:45 WIB
JAKARTA - Indonesia telah memasuki musim kemarau. Tetapi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) memperkirakan sebagian wilayah Indonesia masih mengalami hujan dengan intensitas tinggi pada Agustus 2022.
Bagaimana penjelasannya? Menurut BMKG, ini merupakan akibat dinamika atmosfer secara global menunjukan nilai Southern Oscillation Index positif 8.7 dan Indian Ocean Dipole minus 0.88.
“Artinya kedua fenomena global ini masih dapat memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat dan timur,” kata Prakirawan BMKG Achmad Rifani dikutip dari YouTube resmi BMKG, Minggu (7/8/2022).
Selain itu, kata Rifani, curah hujan tinggi juga diakibatkan suhu muka laut yang hangat terdapat di perairan sebelah barat Sumatera Barat hingga Lampung, perairan sebelah utara dan selatan Jawa hingga Bali, Laut Natuna, Laut Sulawesi, perairan sekitar Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat serta perairan sebelah selatan Papua.
Sementara itu, saat ini NJO berada di kuadran 3 meski dalam kondisi netral namun secara spasial masih tampak NJO di wilayah Sumatera bagian utara yang berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan.
“Gelombang ekuator seperti ekuatorial rosby dan kelvin diprediksi aktif di Sumatera bagian tengah dan Selatan, Kalimantan bagian barat dan Utara, Sulawesi bagian tengah dan selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut,” ungkap Rifani.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi juga terpantau memanjang di Samudra Hindia Barat Lampung dari perairan utara Pulau Bangka hingga Laut Natuna Utara, dari Kalimantan Tengah bagian barat hingga Kalimantan Barat, dari perairan Timur Halmahera hingga perairan kepulauan Sangihe dan dari perairan Timur Biak hingga perairan Manokwari.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” papar Rifani.
BMKG mengatakan wilayah yang diperkirakan mengalami hujan kategori tinggi atau lebih dari 150 MM per dasarian pada Agustus dasarian I meliputi sebagian Jawa Timur, Bali bagian timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian besar Maluku, sebagian besar Papua Barat, dan papua bagian Barat.
Dan, pada Agustus dasarian II curah hujan tinggi meliputi sebagian Maluku sebagian Papua Barat dan Sebagian kecil wilayah Papua.
Bagaimana penjelasannya? Menurut BMKG, ini merupakan akibat dinamika atmosfer secara global menunjukan nilai Southern Oscillation Index positif 8.7 dan Indian Ocean Dipole minus 0.88.
“Artinya kedua fenomena global ini masih dapat memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat dan timur,” kata Prakirawan BMKG Achmad Rifani dikutip dari YouTube resmi BMKG, Minggu (7/8/2022).
Selain itu, kata Rifani, curah hujan tinggi juga diakibatkan suhu muka laut yang hangat terdapat di perairan sebelah barat Sumatera Barat hingga Lampung, perairan sebelah utara dan selatan Jawa hingga Bali, Laut Natuna, Laut Sulawesi, perairan sekitar Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat serta perairan sebelah selatan Papua.
Sementara itu, saat ini NJO berada di kuadran 3 meski dalam kondisi netral namun secara spasial masih tampak NJO di wilayah Sumatera bagian utara yang berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan.
“Gelombang ekuator seperti ekuatorial rosby dan kelvin diprediksi aktif di Sumatera bagian tengah dan Selatan, Kalimantan bagian barat dan Utara, Sulawesi bagian tengah dan selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut,” ungkap Rifani.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi juga terpantau memanjang di Samudra Hindia Barat Lampung dari perairan utara Pulau Bangka hingga Laut Natuna Utara, dari Kalimantan Tengah bagian barat hingga Kalimantan Barat, dari perairan Timur Halmahera hingga perairan kepulauan Sangihe dan dari perairan Timur Biak hingga perairan Manokwari.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” papar Rifani.
BMKG mengatakan wilayah yang diperkirakan mengalami hujan kategori tinggi atau lebih dari 150 MM per dasarian pada Agustus dasarian I meliputi sebagian Jawa Timur, Bali bagian timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian besar Maluku, sebagian besar Papua Barat, dan papua bagian Barat.
Dan, pada Agustus dasarian II curah hujan tinggi meliputi sebagian Maluku sebagian Papua Barat dan Sebagian kecil wilayah Papua.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda