Ketum Pemuda Muhammadiyah Nilai Jenderal Dudung Tingkatkan Kepercayaan Publik terhadap TNI

Selasa, 26 Juli 2022 - 20:01 WIB
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman bertemu dengan keluarga RW, istri TNI yang menjadi korban penembakan, di RSUP Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/7/2022). FOTO/MPI/AHMAD ANTONI
JAKARTA - Kepercayaan masyarakat terhadap TNI mencapai 89% berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI). Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menilai tingginya kepercayaan masyarakat kepada institusi TNI tak lepas dari kepemimpinan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang sering bersilaturahmi kepada ormas keagamaan dan mengambil kebijakan secara transparan.

"Tidak hanya beliau (KSAD Dudung) datang ke ormas dan pesantren karena ormas itu bagian kecil dari meningkatkan kepercayaan bahwa TNI menggandeng masyarakat sebagai bagian vital menjaga keamanan. Tapi masyarakat digandeng menjaga keamanan dan keutuhan bangsa," kata Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto, saat dihubungi wartawan, Selasa (26/7/2022).

Menurutnya, kebijakan Jenderal Dudung dalam mengambil keputusan secara transparan juga cukup disambut positif oleh masyarakat. Dia mengapresiasi Jenderal Dudung yang tidak pernah lelah membangun citra positif institusi TNI AD.



"Misalnya contohnya dia tidak membela bawahannya ketika melakukan kesalahan seperti Kopral Muslimin. Saya kira itu lebih cepat meningkatkan kepercayaan. Jadi pengusutan tuntas terhadap persoalan dan kesalahan, walaupun itu bawahannya, itu saya kira akan menjadi lebih dapat meningkatkan kepercayaan publik karena dia bisa menindak bawahannya di samping dengan cara-cara silaturahmi, menggandeng publik sebagai bagian keamanan menjaga keutuhan bangsa," katanya.

Cak Nanto juga berharap Jenderal Dudung terus menempuh kebijakan secara transparan dan rajin bersilaturahmi dengan ormas keagamaan. Sebab, kata dia, hal tersebut sangat penting untuk mejaga integritas dan menjaga keutuhan bangsa. "Itu harus tetap dilakukan di dalam proses menjaga keutuhan bangsa ini," kata Cak Nanto.

Selain itu, Cak Nanto meminta pimpinan TNI tidak mencampuri urusan paham keagamaan tapi pimpinan TNI bisa menindak kolompok radikal karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. "Masuk ke dalam ranah-ranah sebenarnya yang bukan tanggung jawabnya saya kira perlu dikurangi. Ke depan upaya membangun TNI yang luar biasa bagaimana menindak dari ajaran-ajaran radikal perlu ditindak tegas,” katanya.

Cak Nanto juga meminta Jenderal Dudung mengedapankan langkah pendekatan humanis dan persuasif jika menemukan kesalahan palanggaran anggotanya. "Harapannya bagaimana pengawalan internal menjadi TNI yang humanis karena itu sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan publik," katanya.

Baca juga: Kunjungi Satuan di Kodam IV/Diponegoro, Jenderal Dudung Pastikan Prajurit Hidup Layak
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More