Terungkap! Ini Alasan Jenderal Hoegeng Tolak Jabatan Dubes

Senin, 25 Juli 2022 - 05:25 WIB
Alasan Jenderal Hoegeng menolak jabatan duta besar (Dubes) akan diulas dalam artikel ini. Foto/Dok.SINDOnews
JAKARTA - Alasan Jenderal Hoegeng menolak jabatan duta besar (Dubes) akan diulas dalam artikel ini. Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921 itu adalah Kapolri kelima atau Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian (Menpangak) kala itu.

Pria bernama lengkap Hoegeng Iman Santoso itu dilantik oleh Presiden Soeharto sebagai Kapolri di Mabak Kebayoran Baru, 15 Mei 1968. Hoegeng diberhentikan sebagai Kapolri oleh Presiden Soeharto pada 2 Oktober 1971.

Sebelum diberhentikan, Hoegeng menerima surat dari Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata (Menhankam/Pangab) M.Panggabean. Dalam surat itu menyebutkan bahwa masa jabatan Hoegeng berakhir karena usia yang dinilai sudah tua.



Dalam surat itu juga Hoegeng diusulkan untuk menjadi Dubes Swedia. Akan tetapi, jabatan dubes itu ditolak oleh Hoegeng.



Kemudian, pemerintah saat itu pun menawarkan jabatan Dubes di Kerajaan Belgia, Nederland (Belanda), dan Luxemburg (Benelux). Pemerintah menawarkan jabatan itu dengan alasan bahwa Hoegeng fasih berbahasa Belanda dan istrinya, Meri merupakan keturunan Belanda.

Akan tetapi, jabatan itu pun ditolak Hoegeng. Kala itu, banyak yang menilai bahwa tawaran menjadi dubes merupakan cara Pemerintahan Presiden Soeharto "membuang" Hoegeng ke luar negeri.



Presiden Soeharto pun pernah memanggil Hoegeng di Jalan Cendana. Hoegeng kembali ditawarkan menjadi dubes saat dipanggil Soeharto.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More