BMKG Sebut Suhu Udara di Jakarta Meningkat 0,4 Derajat Celsius Setiap Dekade

Jum'at, 22 Juli 2022 - 11:05 WIB
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan udara di wilayah Jakarta meningkat dengan laju kisaran 0,4 derajat Celsius setiap dekade atau 10 tahun. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan udara di wilayah Jakarta meningkat dengan laju kisaran 0,4 derajat Celsius setiap dekade atau 10 tahun. Hal ini diakibatkan adanya perubahan iklim yang cepat yang berdampak dampak nyata bagi perubahan cuaca ekstrem yang bersifat lokal dan global.

“Wilayah Jakarta dan sekitarnya suhu udara permukaan meningkat dengan laju 0,40-0,47℃ per dekade,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dikutip dari keterangan resminya, Jumat (22/7/2022).

Dwikorita mengungkapkan hal ini saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Nasional (HMKGN) yang mengambil tema “SDM unggul, BMKG Andal, Indonesia Tangguh, kemarin.



Sementara, berdasarkan analisis hasil pengukuran suhu permukaan dari 92 Stasiun BMKG dalam 40 tahun terakhir menunjukkan kenaikan suhu permukaan lebih nyata terjadi di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

“Dimana, Pulau Sumatera bagian timur, Pulau Jawa bagian utara, Kalimantan dan Sulawesi bagian utara mengalami tren kenaikan >0,3℃ per dekade,” katanya.

Selain itu, Dwikorita mengatakan laju peningkatan suhu permukaan tertinggi tercatat terjadi di Stasiun Meteorologi Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kota Samarinda (0,5℃ per dekade).

“Secara rata-rata nasional, untuk wilayah Indonesia, tahun terpanas adalah tahun 2016 yaitu sebesar 0,8 °C dibandingkan periode normal 1981-2010 (mengikuti tahun terpanas global), sementara tahun terpanas ke-2 dan ke-3 adalah tahun 2020 dan tahun 2019 dengan anomali sebesar 0,7 °C dan 0,6 °C,” imbuhnya.

Analisis BMKG tersebut, lanjut Dwikorita, senada dalam laporan Status Iklim 2021 (State of the Climate 2021) yang dirilis Badan Meteorologi Dunia (WMO) bulan Mei 2022 yang lalu. WMO menyatakan bahwa hingga akhir 2021, suhu udara permukaan global telah memanas sebesar 1,11 °C dari baseline suhu global periode pra-industri (1850-1900), dimana tahun 2021 adalah tahun terpanas ke-3 setelah tahun 2016 dan 2020.

WMO, kata Dwikorita, juga menyebutkan dekade terakhir 2011-2020 adalah rekor dekade terpanas suhu di permukaan bumi. Lonjakan suhu pada tahun 2016 dipengaruhi oleh variabilitas iklim yaitu fenomena El Nino kuat, sementara itu terus meningkatnya suhu permukaan pada dekade-dekade terakhir yang berurutan merupakan perwujudan dari pemanasan global.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More