Besok, Webinar Partai Perindo Bongkar Habis soal Moral Hazard Politik Uang di Level Voters
Kamis, 21 Juli 2022 - 14:01 WIB
Partai Perindo menggelar webinar mingguan bertajuk Moral Hazard di Level Voters pada Jumat, 22 Juli 2022, pukul 14.00 WIB. Foto/humas Partai Perindo
JAKARTA - Dalam setiap pelaksanaan pemilu dan pilkada, persoalan politik uang kerap merangsek masuk ke setiap kalangan masyarakat yang tidak hanya di level bawah sehingga terjadi moral hazard. Artinya, masyarakat paham tentang politik uang yang mereka nilai tidak bermoral dan berisiko.
Namun faktanya, masyarakat tetap menerima fulus dari oknum partai politik yang melakukan serangan fajar untuk memilih salah satu partai politik atau calon anggota legislatif tertentu. Namun, di antara masyarakat yang menerima uang dari oknum partai politik tersebut terkadang menolak mencoblos pilihan yang diminta. Alasannya, karena merasa punya pilihan sendiri, meskipun uang suap sudah masuk ke kantong.
Terkait polemik ini, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mencoba mengulas lebih dalam mengenai persoalan tersebut di webinar mingguan bertajuk 'Moral Hazard di Level Voters'' yang rencananya digelar pada Jumat, 22 Juli 2022, pukul 14.00 WIB.
Dalam webinar Jumat besok, Partai Perindo akan menghadirkan narasumber Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hukum dan Advokasi Christophorus Taufik serta Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati.
Melalui webinar ini, Partai Perindo sebagai partai modern dan inklusif mencoba membuka wawasan masyarakat soal politik uang yang tidak hanya dilakukan oleh elite partai politik di level atas, tetapi juga di level bawah (voters). Inilah yang disebut telah terjadi moral hazard di level voters.
Dalam webinar ini, Partai Perindo juga mengangkat soal perlunya pendidikan politik yang lebih intensif agar masyarakat di tataran kelas bawah memiliki kesadaran yang kuat untuk tidak mau dijadikan objek politik uang.
Bagi Anda yang ingin menambah wawasan soal isu yang diangkat dalam diskusi publik ini, bisa mendaftarkan diri di link registrasi di webinar Partai Perindo: bit.ly/WebinarPerindoMoralHazardLevelVoters
Tak lupa ada tawaran menarik bagi peserta webinar Partai Perindo karena Anda bisa ikut ambil bagian mengikuti kuis untuk mendapatkan hadiah e-voucher belanja jutaan rupiah.
Namun faktanya, masyarakat tetap menerima fulus dari oknum partai politik yang melakukan serangan fajar untuk memilih salah satu partai politik atau calon anggota legislatif tertentu. Namun, di antara masyarakat yang menerima uang dari oknum partai politik tersebut terkadang menolak mencoblos pilihan yang diminta. Alasannya, karena merasa punya pilihan sendiri, meskipun uang suap sudah masuk ke kantong.
Terkait polemik ini, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mencoba mengulas lebih dalam mengenai persoalan tersebut di webinar mingguan bertajuk 'Moral Hazard di Level Voters'' yang rencananya digelar pada Jumat, 22 Juli 2022, pukul 14.00 WIB.
Dalam webinar Jumat besok, Partai Perindo akan menghadirkan narasumber Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hukum dan Advokasi Christophorus Taufik serta Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati.
Melalui webinar ini, Partai Perindo sebagai partai modern dan inklusif mencoba membuka wawasan masyarakat soal politik uang yang tidak hanya dilakukan oleh elite partai politik di level atas, tetapi juga di level bawah (voters). Inilah yang disebut telah terjadi moral hazard di level voters.
Dalam webinar ini, Partai Perindo juga mengangkat soal perlunya pendidikan politik yang lebih intensif agar masyarakat di tataran kelas bawah memiliki kesadaran yang kuat untuk tidak mau dijadikan objek politik uang.
Bagi Anda yang ingin menambah wawasan soal isu yang diangkat dalam diskusi publik ini, bisa mendaftarkan diri di link registrasi di webinar Partai Perindo: bit.ly/WebinarPerindoMoralHazardLevelVoters
Tak lupa ada tawaran menarik bagi peserta webinar Partai Perindo karena Anda bisa ikut ambil bagian mengikuti kuis untuk mendapatkan hadiah e-voucher belanja jutaan rupiah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda