Mega Tugasi Puan Safari Politik, Pengamat: Pesan untuk Persiapkan Diri di Pilpres 2024
Selasa, 19 Juli 2022 - 20:52 WIB
JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai ada maksud khusus dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Megawati Soekarnoputri menugaskan putrinya Puan Maharani untuk menjalin komunikasi dengan partai politik lain jelang Pemilu 2024.Hendri meyakini mandat penting yang diberikan Megawati itu adalah pesan tersirat agar Puan mempersiapkan diri untuk diusung sebagai calon presiden dari PDIP.
Dari sekian banyak calon potensial yang ada di PDIP saat ini, Puan Maharani yang dinilai paling layak diusung di Pilpres 2024. "Apalagi, Sekjen PDIP (Hasto Kristiyanto) sudah menyatakan bahwa capres yang dimiliki PDIP harus memiliki garis ideologi yang jelas dan tegas sesuai dengan amanat yang dikeluarkan oleh semangat, visi, dan misi PDIP," kata Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio, Selasa (19/7/2022).
Hensat mengatakan, sejak awal Megawati memang sudah menyiapkan Puan untuk menjadi pemimpin negeri. Puan dipupuk karir politiknya oleh Megawati, mulai dari menjabat anggota DPR, menjadi Ketua Fraksi PDIP DPR, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, hingga Ketua DPR.
Dengan menugaskan Puan membuka komunikasi ke parpol lain, kata Hensat, Megawati dinilai hendak menunjukkan bagaimana kualitas Puan yang kini sudah semakin matang. "Menurut saya semakin kita bicara langsung dengan Puan Maharani semakin kentara kualitas yang dimiliki oleh beliau," kata pengamat politik dari Universitas Paramadina ini.
Bukan hanya makin mumpuni, Puan juga dinilai layak diusung sebagai capres karena memegang teguh garis ideologi PDIP. Karena itu Hendri meyakini apa yang dilakukan Puan bukan sekedar upaya komunikasi atau lobi-lobi, tapi juga mempertontonkan jati diri asli PDIP ke masyarakat melalui parpol lain.
"Semangat demokrasi yang dipupuk PDIP bisa ditularkan ke partai politik lain melalui sosok Puan," ujarnya.
Baca juga: Megawati ke Kader PDIP: Jangan Selalu Merasa Berada di Zona Nyaman
Hensat pun menilai akan sangat menarik melihat Puan membangun komunikasi dengan partai oposisi seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pendiri lembaga survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) ini meyakini Puan bisa membuka komunikasi dengan partai oposisi secara cemerlang. Sebab, Puan juga pernah punya pengalaman memimpin Fraksi PDIP di DPR sebagai oposisi saat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkuasa.
"Tentunya PDIP pernah menjadi oposisi, sehingga tak akan sulit komunikasi Mbak Puan dengan Demokrat dan PKS. Akan menarik dan jadi tonggak sejarah bagi Indonesia. Sejarah Soekarno yang mempersatukan dibawa Puan Maharani dalam misinya," katanya.
Dari sekian banyak calon potensial yang ada di PDIP saat ini, Puan Maharani yang dinilai paling layak diusung di Pilpres 2024. "Apalagi, Sekjen PDIP (Hasto Kristiyanto) sudah menyatakan bahwa capres yang dimiliki PDIP harus memiliki garis ideologi yang jelas dan tegas sesuai dengan amanat yang dikeluarkan oleh semangat, visi, dan misi PDIP," kata Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio, Selasa (19/7/2022).
Hensat mengatakan, sejak awal Megawati memang sudah menyiapkan Puan untuk menjadi pemimpin negeri. Puan dipupuk karir politiknya oleh Megawati, mulai dari menjabat anggota DPR, menjadi Ketua Fraksi PDIP DPR, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, hingga Ketua DPR.
Dengan menugaskan Puan membuka komunikasi ke parpol lain, kata Hensat, Megawati dinilai hendak menunjukkan bagaimana kualitas Puan yang kini sudah semakin matang. "Menurut saya semakin kita bicara langsung dengan Puan Maharani semakin kentara kualitas yang dimiliki oleh beliau," kata pengamat politik dari Universitas Paramadina ini.
Bukan hanya makin mumpuni, Puan juga dinilai layak diusung sebagai capres karena memegang teguh garis ideologi PDIP. Karena itu Hendri meyakini apa yang dilakukan Puan bukan sekedar upaya komunikasi atau lobi-lobi, tapi juga mempertontonkan jati diri asli PDIP ke masyarakat melalui parpol lain.
"Semangat demokrasi yang dipupuk PDIP bisa ditularkan ke partai politik lain melalui sosok Puan," ujarnya.
Baca juga: Megawati ke Kader PDIP: Jangan Selalu Merasa Berada di Zona Nyaman
Hensat pun menilai akan sangat menarik melihat Puan membangun komunikasi dengan partai oposisi seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pendiri lembaga survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) ini meyakini Puan bisa membuka komunikasi dengan partai oposisi secara cemerlang. Sebab, Puan juga pernah punya pengalaman memimpin Fraksi PDIP di DPR sebagai oposisi saat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkuasa.
"Tentunya PDIP pernah menjadi oposisi, sehingga tak akan sulit komunikasi Mbak Puan dengan Demokrat dan PKS. Akan menarik dan jadi tonggak sejarah bagi Indonesia. Sejarah Soekarno yang mempersatukan dibawa Puan Maharani dalam misinya," katanya.
(abd)
tulis komentar anda