Pulihkan Ekonomi, Jokowi Dorong Pembukaan Konektivitas Terbatas di ASEAN
Jum'at, 26 Juni 2020 - 14:52 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT ASEAN ke-36 mengungkapkan bahwa salah satu tantangan besar di kawasan ASEAN adalah dampak sosial ekonomi karena adanya Covid-19 . Dia menilai, bahwa saat ini ASEAN memiliki pondasi kuat sebagai sebuah komunitas selama 5 dekade terakhir.
Menurut dia, pondasi ini cukup untuk dijadikan bekal dalam menghadapi masa sulit ini. "Tugas kita sebagai pemimpin ASEAN adalah memberi arah yang jelas untuk menghadapi situasi sulit ini. Ada dua hal yang menurut saya harus kita lakukan. Pertama, kita harus percepat pemulihan ekonomi ASEAN," kata Jokowi dalam siaran persnya, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: Update Corona di Luar Negeri: 736 WNI Sembuh, 76 Meninggal)
Dua hari yang lalu, Lembaga Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Di mana dari yang sebelumnya, -3% menjadi -4,9% di tahun 2020. Ini adalah kontraksi ekonomi terburuk sejak great depression tahun 1930-an.
Jokowi berpandangan bahwa seluruh negara ASEAN harus bekerja keras agar ekonomi ASEAN dapat tumbuh kembali lebih cepat. Menurut dia, konektivitas adalah kunci agar ekonomi tumbuh. Maka dari itu dia mendorong adanya ASEAN travel corridor.
Travel corridor adalah pembukaan lintas batas negara secara terbatas dengan negara lain yang masing-masing memiliki kasus Covid-19. "Saya paham bahwa beberapa di antara kita, termasuk Indonesia, telah memulai pembicaraan secara bilateral baik dengan sesama negara ASEAN maupun dengan negara di luar ASEAN mengenai travel corridor. Namun demikian, sudah saatnya ASEAN, sebagai satu komunitas, memikirkan pengaturan ASEAN travel corridor," ungkapnya.
Meski demikian, Jokowi menekankan bahwa travel corridor ini harus dilakukan secara hati-hati. Utamanya dalam penerapan protokol kesehatan secara ketat. "Pengaturan travel corridor, tentunya harus dilakukan secara hati-hati, terukur, dan bertahap dimulai dengan essential business travel dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa ASEAN travel corridor, selain penting untuk percepatan pemulihan ekonomi, juga penting untuk menunjukkan arti strategis komunitas ASEAN di kawasan dan di mata dunia. Dia pun meminta agar masing-masing negara menugaskan menterinya untuk membahas hal ini."Kita tugaskan para Menteri untuk mulai membahas ASEAN travel corridor ini," tandasnya.
Selain konektivitas fisik, Jokowi juga mendorong konektivitas digital khususnya fasilitasi e-commerce, e-health, dan e-learning. Akses dan kapasitas UMKM untuk masuk platform digital juga harus diperluas.
Menurut dia, pondasi ini cukup untuk dijadikan bekal dalam menghadapi masa sulit ini. "Tugas kita sebagai pemimpin ASEAN adalah memberi arah yang jelas untuk menghadapi situasi sulit ini. Ada dua hal yang menurut saya harus kita lakukan. Pertama, kita harus percepat pemulihan ekonomi ASEAN," kata Jokowi dalam siaran persnya, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: Update Corona di Luar Negeri: 736 WNI Sembuh, 76 Meninggal)
Dua hari yang lalu, Lembaga Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Di mana dari yang sebelumnya, -3% menjadi -4,9% di tahun 2020. Ini adalah kontraksi ekonomi terburuk sejak great depression tahun 1930-an.
Jokowi berpandangan bahwa seluruh negara ASEAN harus bekerja keras agar ekonomi ASEAN dapat tumbuh kembali lebih cepat. Menurut dia, konektivitas adalah kunci agar ekonomi tumbuh. Maka dari itu dia mendorong adanya ASEAN travel corridor.
Travel corridor adalah pembukaan lintas batas negara secara terbatas dengan negara lain yang masing-masing memiliki kasus Covid-19. "Saya paham bahwa beberapa di antara kita, termasuk Indonesia, telah memulai pembicaraan secara bilateral baik dengan sesama negara ASEAN maupun dengan negara di luar ASEAN mengenai travel corridor. Namun demikian, sudah saatnya ASEAN, sebagai satu komunitas, memikirkan pengaturan ASEAN travel corridor," ungkapnya.
Meski demikian, Jokowi menekankan bahwa travel corridor ini harus dilakukan secara hati-hati. Utamanya dalam penerapan protokol kesehatan secara ketat. "Pengaturan travel corridor, tentunya harus dilakukan secara hati-hati, terukur, dan bertahap dimulai dengan essential business travel dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa ASEAN travel corridor, selain penting untuk percepatan pemulihan ekonomi, juga penting untuk menunjukkan arti strategis komunitas ASEAN di kawasan dan di mata dunia. Dia pun meminta agar masing-masing negara menugaskan menterinya untuk membahas hal ini."Kita tugaskan para Menteri untuk mulai membahas ASEAN travel corridor ini," tandasnya.
Selain konektivitas fisik, Jokowi juga mendorong konektivitas digital khususnya fasilitasi e-commerce, e-health, dan e-learning. Akses dan kapasitas UMKM untuk masuk platform digital juga harus diperluas.
(nbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda