Ketua BEM Dukung Erick Thohir Ajak Mahasiswa Berkolaborasi
Sabtu, 09 Juli 2022 - 13:55 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM RI) Muhamad Abdul Muhtar sepakat dengan pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta mahasiswa tidak hanya sibuk di pergerakan tapi juga mengisi peluang untuk masa depan. Menurutnya, mahasiswa harus berpikiran maju, berkolaborasi demi kemajuan bangsa.
Abdul Muhtar mengatakan, ajakan Erick Thohir agar mahasiswa mengisi peluang karena Indonesia berpotensi menjadi negara besar dan maju. Pertumbuhan ekonomi pun diproyeksi rata-rata 5% pada 2045.
"Kita selaku mahasiswa, sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk Bangsa Indonesia, memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Apalagi bangsa kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah. Jadi kita harus berpikir maju, saling berkolaborasi, demi kemajuan Bangsa Indonesia ke depanm," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (9/7/2022).
Untuk ketahui, Erick Thohir menyampaikan ajakannya pada kuliah umum bertajuk "Kolaborasi BUMN dan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Generasi Digital di Era Disrupsi" di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022). Ia mengatakan, tantangan generasi saat ini bukan sibuk di pergerakan, tetapi harus ikut mengisi peluang-peluang yang ada dengan pendidikan, profesionalisme, dan juga sebagai pengusaha baru Indonesia.
"Jangan hanya sibuk pergerakan. Sudah waktunya hari ini kalian semua mengisi, karena lihat nanti di Indonesia itu jumlah penduduknya 318 juta, middle class-nya, kelas menengahnya 223 juta, ini besar sekali," kata Erick Thohir.
Erick juga menjelaskan tentang potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar. Sebab, saat ini kontribusi EDI terhadap produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) pada level 4% dan diproyeksikan menjadi 18% pada 2030.
Menurutnya, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi. "Universitas diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut," katanya.
Menurut Muhtar, Erick Thohir juga menjelaskan mengenai 5 tren disrupsi global yang harus siap dihadapi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia 2045. Lima tren disrupsi global tersebut meliputi geo-ekonomi, demografi, lingkungan, teknologi, dan kesehatan.
"Jadi kita juga harus bisa memahami materi yang disampaikan Erick Thohir secara menyeluruh agar bisa dapat kita pahami subtansinya." katanya.
Muhtar menyampaikan saat ini adalah waktu untuk kita melompat bersama. Ia mengajak mahasiswa menjadi bagian dari solver (penyelesai masalah). "Saya yakin penyelesaian masalah bangsa ini pasti butuh kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, terutama mahasiswa sebagai ujung tombak dari wajah Indonesia ke depan. Dan juga harapannya bisa menggerakkan ekonomi masyarakat," katanya.
Abdul Muhtar mengatakan, ajakan Erick Thohir agar mahasiswa mengisi peluang karena Indonesia berpotensi menjadi negara besar dan maju. Pertumbuhan ekonomi pun diproyeksi rata-rata 5% pada 2045.
"Kita selaku mahasiswa, sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk Bangsa Indonesia, memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Apalagi bangsa kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah. Jadi kita harus berpikir maju, saling berkolaborasi, demi kemajuan Bangsa Indonesia ke depanm," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (9/7/2022).
Untuk ketahui, Erick Thohir menyampaikan ajakannya pada kuliah umum bertajuk "Kolaborasi BUMN dan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Generasi Digital di Era Disrupsi" di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022). Ia mengatakan, tantangan generasi saat ini bukan sibuk di pergerakan, tetapi harus ikut mengisi peluang-peluang yang ada dengan pendidikan, profesionalisme, dan juga sebagai pengusaha baru Indonesia.
"Jangan hanya sibuk pergerakan. Sudah waktunya hari ini kalian semua mengisi, karena lihat nanti di Indonesia itu jumlah penduduknya 318 juta, middle class-nya, kelas menengahnya 223 juta, ini besar sekali," kata Erick Thohir.
Erick juga menjelaskan tentang potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar. Sebab, saat ini kontribusi EDI terhadap produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) pada level 4% dan diproyeksikan menjadi 18% pada 2030.
Menurutnya, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi. "Universitas diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut," katanya.
Menurut Muhtar, Erick Thohir juga menjelaskan mengenai 5 tren disrupsi global yang harus siap dihadapi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia 2045. Lima tren disrupsi global tersebut meliputi geo-ekonomi, demografi, lingkungan, teknologi, dan kesehatan.
"Jadi kita juga harus bisa memahami materi yang disampaikan Erick Thohir secara menyeluruh agar bisa dapat kita pahami subtansinya." katanya.
Muhtar menyampaikan saat ini adalah waktu untuk kita melompat bersama. Ia mengajak mahasiswa menjadi bagian dari solver (penyelesai masalah). "Saya yakin penyelesaian masalah bangsa ini pasti butuh kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, terutama mahasiswa sebagai ujung tombak dari wajah Indonesia ke depan. Dan juga harapannya bisa menggerakkan ekonomi masyarakat," katanya.
(abd)
tulis komentar anda