KPK Telusuri Penghasilan hingga Aliran Gratifikasi Wali Kota Ambon
Kamis, 07 Juli 2022 - 11:30 WIB
JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelisik penghasilan hingga aliran uang dugaan gratifikasi yang diterima mantan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy (RL). Penghasilan hingga dugaan gratifikasi itu ditelisik penyidik lewat Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmase.
"Agus Ririmase (Sekkot Ambon) dikonfirmasi soal tupoksi RL selaku Wali Kota Ambon, penghasilan Wali Kota Ambon, prosedur perijinan di Kota Ambon dan pengetahuan dugaan penerimaan gratifikasi oleh RL selaku Wali Kota Ambon," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Kamis (7/7/2022).
Selain Agus Ririmase, penyidik juga memeriksa empat saksi lainnya terkait kasus dugaan suap, gratifikasi, hingga Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Richard Louhenapessy, pada Rabu, 6 Juli 2022, kemarin.
Adapun, keempat saksi itu yakni, Wiraswasta, Shinta Mangkoedidjojo; Patrick Alexander Hehuwat; Staf Perkim Kota Ambon, Olla Ruipassa; serta pihak swasta, Fahri Anwar. Keempat saksi tersebut didalami soal aset aset hingga uang yang diterima Richard Louhenapessy.
"Para saksi tersebut hadir diperiksa terkait dugaan penerimaan uang oleh RL selaku Wali Kota Ambon dan penelusuran aset-aset untuk pembuktian dugaan TPPU," jelas Ali.
Sekadar informasi, KPK telah menetapkan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy (RL) sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait persetujuan izin prinsip pembangunan cabang retail atau gerai Alfamidi di wilayahnya. Richard Louhenapessy juga ditetapkan sebagai tersangka penerimaan gratifikasi lainnya.
Selain Richard Louhenapessy, KPK juga menetapkan dua tersangka lainnya yakni, Staf Tata Usaha Pimpinan pada Pemkot Ambon, Andrew Erin Hehanussa (AEH) dan seorang Karyawan Alfamidi Kota Ambon, Amri (AR).
Dalam perkara ini, Richard diduga aktif berkomunikasi dan melakukan pertemuan dengan Amri terkait dengan proses pemberian persetujuan izin prinsip pembangunan cabang ritel Alfamidi di Kota Ambon. Dalam berbagai pertemuan, Amri diduga kerap meminta kepada Richard agar proses perizinannya bisa segera disetujui dan diterbitkan.
"Agus Ririmase (Sekkot Ambon) dikonfirmasi soal tupoksi RL selaku Wali Kota Ambon, penghasilan Wali Kota Ambon, prosedur perijinan di Kota Ambon dan pengetahuan dugaan penerimaan gratifikasi oleh RL selaku Wali Kota Ambon," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Kamis (7/7/2022).
Selain Agus Ririmase, penyidik juga memeriksa empat saksi lainnya terkait kasus dugaan suap, gratifikasi, hingga Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Richard Louhenapessy, pada Rabu, 6 Juli 2022, kemarin.
Adapun, keempat saksi itu yakni, Wiraswasta, Shinta Mangkoedidjojo; Patrick Alexander Hehuwat; Staf Perkim Kota Ambon, Olla Ruipassa; serta pihak swasta, Fahri Anwar. Keempat saksi tersebut didalami soal aset aset hingga uang yang diterima Richard Louhenapessy.
"Para saksi tersebut hadir diperiksa terkait dugaan penerimaan uang oleh RL selaku Wali Kota Ambon dan penelusuran aset-aset untuk pembuktian dugaan TPPU," jelas Ali.
Sekadar informasi, KPK telah menetapkan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy (RL) sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait persetujuan izin prinsip pembangunan cabang retail atau gerai Alfamidi di wilayahnya. Richard Louhenapessy juga ditetapkan sebagai tersangka penerimaan gratifikasi lainnya.
Selain Richard Louhenapessy, KPK juga menetapkan dua tersangka lainnya yakni, Staf Tata Usaha Pimpinan pada Pemkot Ambon, Andrew Erin Hehanussa (AEH) dan seorang Karyawan Alfamidi Kota Ambon, Amri (AR).
Dalam perkara ini, Richard diduga aktif berkomunikasi dan melakukan pertemuan dengan Amri terkait dengan proses pemberian persetujuan izin prinsip pembangunan cabang ritel Alfamidi di Kota Ambon. Dalam berbagai pertemuan, Amri diduga kerap meminta kepada Richard agar proses perizinannya bisa segera disetujui dan diterbitkan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda