DPR Minta Panglima TNI Investigasi Tuntas Karumkit Dibunuh Anak Buah di Merauke
Kamis, 07 Juli 2022 - 10:51 WIB
JAKARTA - Meninggalnya Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Tk IV LB Moerdani Merauke Mayor Ckm dr Beni Arjihans akibat ditikam Sertu Muhammad Alkausar mendapat perhatian Anggota Komisi I DPR Christina Aryani. Selain menyampaikan duka cita, dia juga meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberi perhatian khusus pada kasus atau kejadian luar biasa yang terjadi di internal institusi TNI tersebut.
"Kita bersimpati dan berdukacita kepada keluarga korban atas kejadian naas ini, namun lebih dari itu penting bagi Panglima TNI menginvestigasi tuntas kasus ini. Ada apa ini, seorang anak buah membunuh atasannya," ujar Christina, Rabu (6/7/2022).
Christina juga meminta masyarakat untuk tidak membangun spekulasi berlebihan sampai pihak TNI selesai mengungkap kasusnya dengan terang.
"Kita berikan kesempatan pada TNI untuk mengungkap kasus ini supaya jadi terang-benderang. Gali betul apa yang menjadi motifnya? Panglima TNI saya harap memberi perhatian serius karena menyangkut nama baik institusi TNI juga," tambah Christina.
Kejadian anak buah membunuh atasan di internal TNI memang bukan baru terjadi, Christina mengungkapkan kejadian serupa pernah terjadi di Bali pada 2016 .
Saat itu prajurit TNI AL bernama Kopda Muhammad Muslimin membunuh Serda Made Suwardi. Dalam kasus tersebut, Kopda Muslimin mengaku sakit hati pada atasannya karena tidak diberikan izin cuti.
Christina menilai kejadian luar biasa seperti ini tidak boleh terjadi. "Publik harus mendapat gambaran TNI itu institusi yang kuat dan kompak. Ketika ada kejadian sesama TNI seperti ini tentu mencoreng marwah institusi. Panglima TNI perlu beri perhatian serius kasus ini," pungkas Christina.
"Kita bersimpati dan berdukacita kepada keluarga korban atas kejadian naas ini, namun lebih dari itu penting bagi Panglima TNI menginvestigasi tuntas kasus ini. Ada apa ini, seorang anak buah membunuh atasannya," ujar Christina, Rabu (6/7/2022).
Christina juga meminta masyarakat untuk tidak membangun spekulasi berlebihan sampai pihak TNI selesai mengungkap kasusnya dengan terang.
"Kita berikan kesempatan pada TNI untuk mengungkap kasus ini supaya jadi terang-benderang. Gali betul apa yang menjadi motifnya? Panglima TNI saya harap memberi perhatian serius karena menyangkut nama baik institusi TNI juga," tambah Christina.
Kejadian anak buah membunuh atasan di internal TNI memang bukan baru terjadi, Christina mengungkapkan kejadian serupa pernah terjadi di Bali pada 2016 .
Saat itu prajurit TNI AL bernama Kopda Muhammad Muslimin membunuh Serda Made Suwardi. Dalam kasus tersebut, Kopda Muslimin mengaku sakit hati pada atasannya karena tidak diberikan izin cuti.
Christina menilai kejadian luar biasa seperti ini tidak boleh terjadi. "Publik harus mendapat gambaran TNI itu institusi yang kuat dan kompak. Ketika ada kejadian sesama TNI seperti ini tentu mencoreng marwah institusi. Panglima TNI perlu beri perhatian serius kasus ini," pungkas Christina.
(muh)
tulis komentar anda