Cawapres Airlangga dari KIB Diharapkan Punya Kemampuan Hilangkan Politik Identitas
Minggu, 03 Juli 2022 - 07:09 WIB
JAKARTA - Tentang siapa bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dinilai masih cukup dinamis dan terbuka. Hal ini dikatakan oleh Politikus Partai Golkar, Lamhot Sinaga merespons siapa yang akan disandingkan dengan Airlangga Hartarto.
"Cawapres masih sangat dinamis kan ya, dari calon-calon yang ada ini kita masih sangat terbukalah, siapa yang akan dipasangkan dengan Pak Airlangga (Ketua Umum Golkar), belum ada pengerucutan terhadap satu nama, kita masih membuka kepada siapa pun nantinya," kata Lamhot Sinaga, Minggu (3/7/2022).
Ditegaskan Lamhot, yang terpenting dari kriteria cawapres yakni sanggup mengemban amanah sebagaimana yang diamanahkan di KIB itu sendiri, bersama PAN, dan PPP.
"Harus bisa menanggalkan politik identitas, lalu harus mengemban visi misi dan platform yang disepakati KIB. Nah, hal itulah yang akan kita rumuskan bersama-sama tak hanya satu partai saja, tapi ketiganya juga. Jadi jalannya natural dan smooth gitulah, jadi tahapannya jelas," ujar Lamhot.
Legislator Komisi IV DPR ini mengungkapkan, meski KIB masih belum mengumumkan sosok capres-cawapres, Lamhot yakin Airlangga sosok yang tepat untuk capres. Hal tersebut bisa dilihat dari sendiri dari bagaimana partai-partai di KIB mulai bersilaturahmi ke sejumlah wilayah.
Menurutnya, baik PAN dan PPP masih menjaring sosok yang bakal diajukan sebagai capres. Sementara Golkar, lanjutnya, sudah bulat memilih Airlangga, bahkan sebelum KIB terbentuk.
"Proses penjaringan di masing-masing tiga partai ini kan berbeda. Inilah yang kemudian yang akan disatukan melalui konsolidasi internal, baik melalui masing-masing partai maupun nanti yang dilakukan secara bersama-sama. Pada akhirnya nanti hasil dari konsolidasi internal ini akan dibawa ke tingkat nasional yang dilakukan oleh KIB," jelasnya.
Saat ini sambung Lamhot, partai-partai di dalam KIB bakal melakukan silaturahmi ke Medan, dan di sana Airlangga bakal turun langsung mendengar aspirasi tersebut.
"Bukan hanya ke internal Golkar, tapi juga kepada PAN dan PPP. Kemudian nanti kita harapkan di akar rumputnya PAN dan PPP bisa menerima Pak Airlangga, nah itu kan ada butuh sebuah tahapan dan proses, enggak mungkin kita paksakan kedaulatan partai kan kita hormati," tutupnya.
"Cawapres masih sangat dinamis kan ya, dari calon-calon yang ada ini kita masih sangat terbukalah, siapa yang akan dipasangkan dengan Pak Airlangga (Ketua Umum Golkar), belum ada pengerucutan terhadap satu nama, kita masih membuka kepada siapa pun nantinya," kata Lamhot Sinaga, Minggu (3/7/2022).
Ditegaskan Lamhot, yang terpenting dari kriteria cawapres yakni sanggup mengemban amanah sebagaimana yang diamanahkan di KIB itu sendiri, bersama PAN, dan PPP.
"Harus bisa menanggalkan politik identitas, lalu harus mengemban visi misi dan platform yang disepakati KIB. Nah, hal itulah yang akan kita rumuskan bersama-sama tak hanya satu partai saja, tapi ketiganya juga. Jadi jalannya natural dan smooth gitulah, jadi tahapannya jelas," ujar Lamhot.
Legislator Komisi IV DPR ini mengungkapkan, meski KIB masih belum mengumumkan sosok capres-cawapres, Lamhot yakin Airlangga sosok yang tepat untuk capres. Hal tersebut bisa dilihat dari sendiri dari bagaimana partai-partai di KIB mulai bersilaturahmi ke sejumlah wilayah.
Menurutnya, baik PAN dan PPP masih menjaring sosok yang bakal diajukan sebagai capres. Sementara Golkar, lanjutnya, sudah bulat memilih Airlangga, bahkan sebelum KIB terbentuk.
"Proses penjaringan di masing-masing tiga partai ini kan berbeda. Inilah yang kemudian yang akan disatukan melalui konsolidasi internal, baik melalui masing-masing partai maupun nanti yang dilakukan secara bersama-sama. Pada akhirnya nanti hasil dari konsolidasi internal ini akan dibawa ke tingkat nasional yang dilakukan oleh KIB," jelasnya.
Saat ini sambung Lamhot, partai-partai di dalam KIB bakal melakukan silaturahmi ke Medan, dan di sana Airlangga bakal turun langsung mendengar aspirasi tersebut.
"Bukan hanya ke internal Golkar, tapi juga kepada PAN dan PPP. Kemudian nanti kita harapkan di akar rumputnya PAN dan PPP bisa menerima Pak Airlangga, nah itu kan ada butuh sebuah tahapan dan proses, enggak mungkin kita paksakan kedaulatan partai kan kita hormati," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda