Positif Covid-19 Menjadi 50.187, Jawa Timur Sumbang Kasus Baru Terbanyak

Kamis, 25 Juni 2020 - 17:06 WIB
Pasien antre di salah satu pelayanan RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/6/2020). Saat ini Jatim menjadi penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Tanah Air. Foto/Ali Masduki
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona ( Covid-19 ), Achmad Yurianto melaporkan akumulasi kasus positif Covid-19 hingga 25 Juni 2020 di Tanah Air mencapai 50.187 kasus. Ada penambahan kasus positif baru sebanyak 1.178, di mana 21 persen di antaranya disumbangkan Jawa Timur atau sebanyak 247 kasus. Dengan demikian, akumulasi kasus positif Covid-19 di Jawa Timur menjadi 10.545 kasus.

“Kalau kita lihat sebarannya maka kita lihat di provinsi Jawa Timur hari ini melaporkan 247 kasus baru dan juga melaporkan 241 orang sembuh,” kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Kamis (25/6/2020).

(Baca: Ini Instruksi Jokowi untuk Penanganan Covid-19 di Jawa Timur)



Selain itu, di DKI Jakarta juga mengalami kenaikan kasus positif Covid-19 sebanyak 196 kasus baru. Sehingga akumulasi menjadi 10.600 kasus positif Covid-19. “Kemudian DKI Jakarta melaporkan hari ini 196 kasus baru dan 112 sembuh,” jelas Yuri.

Provinsi lain yang mengalami penambahan masih tinggi adalah Sulawesi Selatan dengan 103 kasus baru, namun tercatat 59 kasus sembuh. Maluku Utara sebanyak 80 kasus baru dan satu sembuh. Jawa Tengah 78 kasus baru tidak ada laporan sembuh.

Yuri mengatakan, penambahan kasus yang masih tinggi di beberapa provinsi tersebut terjadi karena masih terjadi kontak erat dengan kasus positif Covid-19. “Dari penyelidikan epidemiologi yang dilakukan terhadap beberapa provinsi yang kita sebut di atas, sebagian besar kontak erat masih dijalankan,” katanya.

(Baca: Update Corona: Bertambah 1.178, Kasus Positif Tembus 50 Ribu Orang)

Bahkan, kata Yuri protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak aman Covid-19 juga tidak dijalankan. “Tanpa perlindungan masker, tidak menjaga jarak. Inilah fakta yang kemudian menyebabkan kasus-kasus positif masih tinggi di beberapa tempat. Tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker ini menjadi faktor utama sebaran kasus ini,” katanya.

Yuri mengatakan pada tracing yang secara agresif yang telah dilakukan dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium secara masif, membuktikan bahwa menjaga jarak, menggunakan masker sesuatu yang sangat penting untuk dipatuhi dan dilakukan bersama agar aman Covid-19.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More