Wamentan Dorong Penyuluh Pertanian Jawa Timur Capai Target PAT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas padi melalui tiga program aksi andalannya yaitu, optimalisasi lahan rawa (oplah), pompanisasi, dan tumpang sisip (tusip) padi gogo.
Untuk menyukseskan program tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dalam kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) di Provinsi Jawa Timur.
Salah satu agenda Wamentan yaitu melakukan pertemuan dengan TNI, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta para penyuluh se-Provinsi Jawa Timur. Pertemuan bertempat di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 5 Agustus 2024.
"Kita menyamakan persepsi, memberi arahan terkait tujuan kita dalam rangka untuk peningkatan produksi pangan beras kita, yang kita namakan PAT. Karena jika ingin punya beras banyak, maka panennya harus lebih banyak. Caranya bagaimana? Nanamnya harus lebih banyak. Sehingga ini lagi kita push,” ujarnya, Kamis (8/8/2024).
Menurutnya, upaya yang harus segera dilakukan di lapangan dalam rangka meningkatkan produksi melalui PAT adalah dengan mengoptimalkan bantuan pompa yang sudah dibagikan pemerintah kepada petani.
Wamentan juga mengajak jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat akselerasi produksi guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Percepatan dan akselerasi sangat penting agar ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia
"Kita sudah membagi pompa, pompanya harus termanfaatkan, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin ke petani-petani kita di lapangan, sehingga produktivitasnya nanti akan bertambah. Perlahan-lahan yang tadinya termanfaatkannya kurang maksimal, kita maksimalkan," paparnya.
Saat ini, Provinsi Jawa Timur dalam relaisasi PAT berada di urutan 11 se-Indonesia. Oleh karena itu, ia mendorong seluruh peserta yang hadir untuk meningkatkan indeks pertanaman, yang semula dalam satu tahun satu kali tanam, menjadi dua kali tanam. Bagi daerah yang sudah dua kali tanam dalam satu tahun bisa ditingkatkan menjadi tiga kali.
”Insya Allah Jawa Timur tetap dan bisa menjadi lumbung pangan utama nomor satu di Indonesia dan kita juga lagi push ke produksi-produksi lain, supaya produktivitasnya naik semua. Tujuannya adalah supaya kita swasembada beras, swasembada pangan, kita tidak impor lagi,” tegas Sudaryono.
"Dengan potensi yang dimiliki Provinsi Jawa Timur kedepan capaian PAT akan lebih baik. Setelah pertemuan ini, kita harapkan Provinsi Jawa Timur bisa menduduki paling tidak lima besar. Karena memang ini adalah wilayah besar, wilayah prioritas dari pemerintah dalam kaitannya untuk produksi beras, padi, dan lain-lain," ucapnya.
Untuk menyukseskan program tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dalam kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) di Provinsi Jawa Timur.
Salah satu agenda Wamentan yaitu melakukan pertemuan dengan TNI, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta para penyuluh se-Provinsi Jawa Timur. Pertemuan bertempat di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 5 Agustus 2024.
Baca Juga
"Kita menyamakan persepsi, memberi arahan terkait tujuan kita dalam rangka untuk peningkatan produksi pangan beras kita, yang kita namakan PAT. Karena jika ingin punya beras banyak, maka panennya harus lebih banyak. Caranya bagaimana? Nanamnya harus lebih banyak. Sehingga ini lagi kita push,” ujarnya, Kamis (8/8/2024).
Menurutnya, upaya yang harus segera dilakukan di lapangan dalam rangka meningkatkan produksi melalui PAT adalah dengan mengoptimalkan bantuan pompa yang sudah dibagikan pemerintah kepada petani.
Wamentan juga mengajak jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat akselerasi produksi guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Percepatan dan akselerasi sangat penting agar ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia
"Kita sudah membagi pompa, pompanya harus termanfaatkan, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin ke petani-petani kita di lapangan, sehingga produktivitasnya nanti akan bertambah. Perlahan-lahan yang tadinya termanfaatkannya kurang maksimal, kita maksimalkan," paparnya.
Saat ini, Provinsi Jawa Timur dalam relaisasi PAT berada di urutan 11 se-Indonesia. Oleh karena itu, ia mendorong seluruh peserta yang hadir untuk meningkatkan indeks pertanaman, yang semula dalam satu tahun satu kali tanam, menjadi dua kali tanam. Bagi daerah yang sudah dua kali tanam dalam satu tahun bisa ditingkatkan menjadi tiga kali.
”Insya Allah Jawa Timur tetap dan bisa menjadi lumbung pangan utama nomor satu di Indonesia dan kita juga lagi push ke produksi-produksi lain, supaya produktivitasnya naik semua. Tujuannya adalah supaya kita swasembada beras, swasembada pangan, kita tidak impor lagi,” tegas Sudaryono.
"Dengan potensi yang dimiliki Provinsi Jawa Timur kedepan capaian PAT akan lebih baik. Setelah pertemuan ini, kita harapkan Provinsi Jawa Timur bisa menduduki paling tidak lima besar. Karena memang ini adalah wilayah besar, wilayah prioritas dari pemerintah dalam kaitannya untuk produksi beras, padi, dan lain-lain," ucapnya.
(cip)