Libatkan Masyarakat Lokal untuk Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan
Rabu, 22 Juni 2022 - 19:54 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan bahwa akselerasi pertumbuhan sektor pariwisata harus disertai peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya. Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan harus melibatkan masyarakat lokal.
"Setiap pelestarian budaya mesti berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Karena budaya, selain sebagai sumber nilai dan identitas bangsa, dapat menjadi komoditas yang berperan penting dalam peningkatan ekonomi," kata Lestari Moerdijat mengutip pernyataan (alm) Prof Mundarjito, Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI) saat memberi sambutan pada diskusi daring bertema Warisan Budaya yang Berkelanjutan dan Akselerasi Sektor Pariwisata yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (22/6/2022).
Menurut Lestari, keseimbangan antara upaya pengembangan lokasi wisata dan pelestarian warisan budaya yang menjadi objek wisata harus bisa dilakukan secara bersamaan. Sebab, warisan budaya merupakan representasi dinamika manusia yang diteruskan melalui nilai kehidupan, norma, sejarah, arsitektur, ritual dan pola hidup suatu kelompok masyarakat.
"Diperlukan pelestarian budaya yang berkelanjutan agar kita mampu selain menggali setiap nilai yang melekat dengan sejarah dan perkembangan bangsa, juga menjadi akselerator sektor pariwisata," kata Rerie, sapaan akrab Lestari.
Dalam upaya pelestarian itu, penting untuk melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata. Edukasi yang berkelanjutan terhadap para pemangku kepentingan dan masyarakat lokal terkait pengelolaan kawasan pariwisata dan cagar budaya, merupakan langkah penting dalam upaya menyeimbangkan antara upaya pelestarian cagar budaya dan akselerasi pertumbuhan sektor pariwisata nasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan pihaknya saat ini sedang mengembangkan sejumlah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam pengelolaan sektor pariwisata nasional. "Konsep konservasi harus diterapkan dalam pengembangan pariwisata pada kawasan cagar budaya, agar situs budaya yang ada bisa terus lestari hingga masa depan," katanya.
Baca juga: Kukuhkan 108 Duta Pariwisata, Ridwan Kamil: Promosikan Destinasi Wisata Melalui Konten Kreatif
Staf Ahli Menparekraf Dadang Rizky menambahkan, dalam indeks World Economic Forum, sektor cultural resources Indonesia mengalami perbaikan naik 12 peringkat ke posisi 32 dunia. Diakuinya, pascapandemi di sektor pariwisata berkembang paradigma baru seperti jenis atraksi dan segmen wisata yang lebih mengarah ke individual traveler.
"Kemenparekraf berupaya membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia dengan mengedepankan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Pariwisata yang berkelanjutan ini harus dipraktikkan, karena semakin dilestarikan semakin menyejahterakan," katanya.
"Setiap pelestarian budaya mesti berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Karena budaya, selain sebagai sumber nilai dan identitas bangsa, dapat menjadi komoditas yang berperan penting dalam peningkatan ekonomi," kata Lestari Moerdijat mengutip pernyataan (alm) Prof Mundarjito, Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI) saat memberi sambutan pada diskusi daring bertema Warisan Budaya yang Berkelanjutan dan Akselerasi Sektor Pariwisata yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (22/6/2022).
Menurut Lestari, keseimbangan antara upaya pengembangan lokasi wisata dan pelestarian warisan budaya yang menjadi objek wisata harus bisa dilakukan secara bersamaan. Sebab, warisan budaya merupakan representasi dinamika manusia yang diteruskan melalui nilai kehidupan, norma, sejarah, arsitektur, ritual dan pola hidup suatu kelompok masyarakat.
"Diperlukan pelestarian budaya yang berkelanjutan agar kita mampu selain menggali setiap nilai yang melekat dengan sejarah dan perkembangan bangsa, juga menjadi akselerator sektor pariwisata," kata Rerie, sapaan akrab Lestari.
Dalam upaya pelestarian itu, penting untuk melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata. Edukasi yang berkelanjutan terhadap para pemangku kepentingan dan masyarakat lokal terkait pengelolaan kawasan pariwisata dan cagar budaya, merupakan langkah penting dalam upaya menyeimbangkan antara upaya pelestarian cagar budaya dan akselerasi pertumbuhan sektor pariwisata nasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan pihaknya saat ini sedang mengembangkan sejumlah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam pengelolaan sektor pariwisata nasional. "Konsep konservasi harus diterapkan dalam pengembangan pariwisata pada kawasan cagar budaya, agar situs budaya yang ada bisa terus lestari hingga masa depan," katanya.
Baca juga: Kukuhkan 108 Duta Pariwisata, Ridwan Kamil: Promosikan Destinasi Wisata Melalui Konten Kreatif
Staf Ahli Menparekraf Dadang Rizky menambahkan, dalam indeks World Economic Forum, sektor cultural resources Indonesia mengalami perbaikan naik 12 peringkat ke posisi 32 dunia. Diakuinya, pascapandemi di sektor pariwisata berkembang paradigma baru seperti jenis atraksi dan segmen wisata yang lebih mengarah ke individual traveler.
"Kemenparekraf berupaya membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia dengan mengedepankan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Pariwisata yang berkelanjutan ini harus dipraktikkan, karena semakin dilestarikan semakin menyejahterakan," katanya.
tulis komentar anda