Pengamat Soroti Melesatnya Airlangga di Survei LSI Denny JA
Rabu, 15 Juni 2022 - 19:12 WIB
JAKARTA - Melesatnya elektabilitas Airlangga Hartarto dalam hasil riset lembaga survei LSI Denny JA memancing komentar pengamat politik dan birokrasi, Natalis Situmorang. Dalam survei tersebu, Airlangga menduduki peringkat ke-6 elektabilitas capres pada Pilpres 2024 dengan capaian 4,5%.
Baca juga: Airlangga Optimistis Koalisi Indonesia Bersatu Menang di Pilpres 2024
Natalis mengatakan, terbangunnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori Partai Golkar, telah mengubah peta pencalonan pasangan capres-cawapres secara signifikan. Airlangga yang selama ini berada pada ‘divisi satu’ peta pencalonan capres tersebut, segera terkerek naik masuk ‘divisi utama’, seiring kian kokohnya KIB dalam peta politik nasional.
"Apalagi, dalam beberapa waktu terakhir, KIB menunjukkan kokohnya soliditas di antara mereka, yang antara lain ditunjukkan dengan kehadiran para petinggi partai anggota koalisi dalam acara Rakernas Partai Golkar di Bogor," kata Natalis, Rabu (15/6/2022).
Alumnus PPSA XVII Lemhanas RI tersebut menjelaskan, hal ini membuat publik kian melirik Airlangga yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar. Bagi Natalis, fenomena tersebut menunjukkan, bahwa publik pun mempercayai kemampuan Airlangga mengonsolidasi tak hanya kekuatan ketiga parpol anggota KIB, melainkan menguatkan ikatan di internal partainya sendiri.
"Bagaimana pun, publik Indonesia umumnya menginginkan kondisi negaranya aman, tertib dan bisa melanjutkan pembangunan demi meningkatnya kesejahteraan. Manakala mereka melihat Golkar dan KIB tenang, bahkan solid, mereka melihat potensi besar ada di Airlangga," jelasnya.
Persoalannya kata Natalis, tinggal apakah tim Airlangga mampu memanfaatkan peluang tersebut, memperbesarnya hingga elektabilitas Airlangga terkerek lebih tinggi lagi, atau justru larut dalam euforia.
"Tentu saja seharusnya tim Airlangga, kalau itu ada, menjadikan hal ini sebagai titik tolak penting. Tidak harus dengan mendesak anggota koalisi untuk segera menentukan pasangan capres-cawapres, tetapi memanfaatkannya untuk konsolidasi lebih kokoh lagi. Karena jelas peluang mereka memenangkan Pilpres 2024 kian kuat," ungkap kata pengajar pascasarjana sebuah universitas swasta di Jakarta tersebut.
Survei LSI Denny JA itu menggunakan metodologi multistage random sampling, jumlah responden ada 1.200 responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini +- 2,9 persen, waktu riset dilengkapi riset kualitatif pada 24 Mei hingga 7 Juni 2022.
Baca juga: Airlangga Optimistis Koalisi Indonesia Bersatu Menang di Pilpres 2024
Natalis mengatakan, terbangunnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori Partai Golkar, telah mengubah peta pencalonan pasangan capres-cawapres secara signifikan. Airlangga yang selama ini berada pada ‘divisi satu’ peta pencalonan capres tersebut, segera terkerek naik masuk ‘divisi utama’, seiring kian kokohnya KIB dalam peta politik nasional.
"Apalagi, dalam beberapa waktu terakhir, KIB menunjukkan kokohnya soliditas di antara mereka, yang antara lain ditunjukkan dengan kehadiran para petinggi partai anggota koalisi dalam acara Rakernas Partai Golkar di Bogor," kata Natalis, Rabu (15/6/2022).
Alumnus PPSA XVII Lemhanas RI tersebut menjelaskan, hal ini membuat publik kian melirik Airlangga yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar. Bagi Natalis, fenomena tersebut menunjukkan, bahwa publik pun mempercayai kemampuan Airlangga mengonsolidasi tak hanya kekuatan ketiga parpol anggota KIB, melainkan menguatkan ikatan di internal partainya sendiri.
"Bagaimana pun, publik Indonesia umumnya menginginkan kondisi negaranya aman, tertib dan bisa melanjutkan pembangunan demi meningkatnya kesejahteraan. Manakala mereka melihat Golkar dan KIB tenang, bahkan solid, mereka melihat potensi besar ada di Airlangga," jelasnya.
Persoalannya kata Natalis, tinggal apakah tim Airlangga mampu memanfaatkan peluang tersebut, memperbesarnya hingga elektabilitas Airlangga terkerek lebih tinggi lagi, atau justru larut dalam euforia.
"Tentu saja seharusnya tim Airlangga, kalau itu ada, menjadikan hal ini sebagai titik tolak penting. Tidak harus dengan mendesak anggota koalisi untuk segera menentukan pasangan capres-cawapres, tetapi memanfaatkannya untuk konsolidasi lebih kokoh lagi. Karena jelas peluang mereka memenangkan Pilpres 2024 kian kuat," ungkap kata pengajar pascasarjana sebuah universitas swasta di Jakarta tersebut.
Survei LSI Denny JA itu menggunakan metodologi multistage random sampling, jumlah responden ada 1.200 responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini +- 2,9 persen, waktu riset dilengkapi riset kualitatif pada 24 Mei hingga 7 Juni 2022.
tulis komentar anda