BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Laut hingga 6 Meter di Jawa Tengah
Senin, 13 Juni 2022 - 08:05 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini waspada gelombang sangat tinggi hingga 6 meter. Geombag tinggi tersebut berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 13 - 14 Juni 2022.
Menurut BMKG, gelombang tinggi dipengaruhi oleh adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa bagian timur, Selat Sumba, perairan Kupang - P. Rote, Laut Banda, dan Laut Arafuru,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya.
Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur P. Simeulue - Kep. Nias, Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, perairan utara Kupang - Rote, Laut Jawa bagian timur Masalembo.
Kemudian, perairan Kep. Kangean, perairan timur Baubau - Kep. Wakatobi, perairan Manui - Kendari, perairan selatan Kep. Banggai - Kep. Sula, perairan selatan P. Buru, Laut Banda, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kei - Kep. Aru, perairan utara Sorong - Jayapura, Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Jayapura.
Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.5 - 4.0 meter terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan.
Selat Sunda bagian barat - selatan, perairan selatan P. Jawa - P. Sumba, Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Barat, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sawu - P. Rote - Kupang, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Arafuru.
Pada gelombang yang sangat tinggi, berkisar 4.0 - 6.0 meter terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah - NTB.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbau BMKG.
Menurut BMKG, gelombang tinggi dipengaruhi oleh adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa bagian timur, Selat Sumba, perairan Kupang - P. Rote, Laut Banda, dan Laut Arafuru,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya.
Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur P. Simeulue - Kep. Nias, Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, perairan utara Kupang - Rote, Laut Jawa bagian timur Masalembo.
Kemudian, perairan Kep. Kangean, perairan timur Baubau - Kep. Wakatobi, perairan Manui - Kendari, perairan selatan Kep. Banggai - Kep. Sula, perairan selatan P. Buru, Laut Banda, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kei - Kep. Aru, perairan utara Sorong - Jayapura, Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Jayapura.
Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.5 - 4.0 meter terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan.
Selat Sunda bagian barat - selatan, perairan selatan P. Jawa - P. Sumba, Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Barat, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sawu - P. Rote - Kupang, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Arafuru.
Pada gelombang yang sangat tinggi, berkisar 4.0 - 6.0 meter terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah - NTB.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbau BMKG.
(muh)
tulis komentar anda